Tembus 35,34 Miliar Dolar AS, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Tertinggi dalam 15 Tahun

| Selasa, 18/01/2022 20:31 WIB
Tembus 35,34 Miliar Dolar AS, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Tertinggi dalam 15 Tahun Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)

RADARBANGSA.COM - Sinergi ekspor dan impor Indonesia tahun 2021 ditutup dengan pencapaian positif pada neraca perdagangan. Terlihat di Desember 2021, Indonesia kembali mengalami surplus sebesar 1,02 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). 

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto, sepanjang 2021, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 35,34 miliar Dolar AS. Nilai surplus tersebut merupakan rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir atau sejak 2006, di mana pada tahun tersebut nilai surplus mencapai 39,37 miliar Dolar AS.

“Di tengah berbagai ketidakpastian global, Indonesia tetap mampu mencatatkan performa impresif pada neraca perdagangan," kata Airlangga dalam rilisnya, Selasa 18 Januari 2022.

Airlangga menuturkan, kinerja ini akan meningkatkan resiliensi sektor eksternal Indonesia, sehingga semakin kuat menghadapi berbagai tantangan yang diperkirakan masih berlanjut di tahun ini, "Kinerja surplus sepanjang 2021 ditopang dari nilai ekspor yang mencapai 231,54 miliar Dolar AS atau tumbuh double digit sebesar 41,88 persen (year-on-year atau yoy)," tuturnya.

"Hilirisasi komoditas unggulan, seperti turunan produk crude palm oil (CPO), berhasil mendorong performa ekspor Indonesia. Hal tersebut tercermin dari ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang sepanjang 2021 mencapai 32,83 miliar Dolar AS atau meningkat sebesar 58,48 persen (yoy)," tambahnya.

Selain CPO, hilirisasi komoditas nikel juga memperkuat performa ekspor Indonesia, dengan pertumbuhan ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya (HS 75) mampu tumbuh sebesar 58,89 persen (yoy) menjadi sebesar 1,28 miliar Dolar AS.

Selain itu, lanjut Airlangga, level Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga terus berada pada zona ekspansif yakni 53,5 pada Desember 2021, melanjutkan level ekspansi yang sudah terjadi selama empat bulan berturut-turut.

"Level PMI Indonesia Desember 2021 itu bahkan lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia (52,8), Vietnam (52,5), Filipina (51,8), Thailand (49,5), dan Myanmar (49,0)," tukasnya.

Tags : Pertumbuhan Ekonomi , Airlangga Hartarto

Berita Terkait