Sebelum Abdul Somad, Singapura Pernah Larang Masuk Penceramah Ini

| Kamis, 19/05/2022 14:41 WIB
Sebelum Abdul Somad, Singapura Pernah Larang Masuk Penceramah Ini Ustadz Abdul Somad. (Foto: tarbiyahnet)

RADARBANGSA.COM - Singapura melarang masuk penceramah Islam Ustad Abdul Somad untuk masuk ke negara tersebut. Ia hendak melakukan perjalanan ke Singapura bersama istri, anak, dan sahabatnya pada Senin, 16 Mei 2022.

“Beliau tidak dideportasi tetapi tidak mendapatkan izin masuk Singapura sehingga diminta untuk kembali,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, Selasa, 17 Mei 2022.

Sejumlah alasan yang dijelaskan oleh Kementrian Dalam Negeri (MHA) Singapura berkaitan dengan menyebarkan pandangan untuk memecah belah kesatuan negara.

Sebelum Ustad Abdul Somad, Singapura pernah melarang juga dua penceramah muslim lainnya di tahun 2017. Dua penceramah tersebut adalah Ismail Menk yang berasal dari Zimbabwe dan Haslin bin Baharim berasal dari Malaysia. 

Seperti yang dilansir Tempo, mereka dianggap menyebarkan pandangan intoleransi yang berisiko bagi keharmonisan warga Singapura.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Singapura saat itu, Menk pernah berkhotbah bahwa umat Islam tidak diizinkan memberi selamat hari raya kepada umat agama lain. Sementara Haslin bin Baharim dinilai memiliki pandangan yang mempromosikan perselisihan antara Muslim dan non-Muslim yang disebut oleh Singapura adalah tindakan menyimpang.

“(Pandangan mereka) tidak dapat diterima dalam konteks masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” kata kementerian itu.

 

Alasan yang ditimpakan kepada Ustad Abdul Somad sama dengan Menk dan Baharim. Singapura juga menilai Abdul Somad menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasionis, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.

Sebelum itu, Ustad Abdul Somad juga pernah memperbolehkan bom bunuh diri dengan tujuan syahid dalam konteks konflik Israel-Palestina dalam khotbahnya.

Selain itu, Ustad Abdul Somad juga pernah membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir. Dalam keterangannya, MHA Singapura juga menolak Ustad Abdul Somad karena menyebut non muslim sebagai kafir.

Singapura mengatakan Ustad Abdul Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial.

"Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasionis."

 

Tags : Abdul Somad , Ustad , Radikal , Singapura

Berita Terkait