Marak Restriksi, Gus Muhaimin Ingatkan Pentingnya Kemandirian Pangan

| Selasa, 31/05/2022 12:47 WIB
Marak Restriksi, Gus Muhaimin Ingatkan Pentingnya Kemandirian Pangan Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin (foto: radarbangsa)

RADARBANGSA.COM - Restriksi pangan seperti dilakukan Rusia, Ukraina, India, Malaysia, Argentina, Brasil, Serbia, dan Kazakhstan kian marak di tengah ancaman kenaikan inflasi pangan dan energi global. Anomali cuaca, perlindungan petani dan konsumen, perang, serta upaya memerangi kartel menjadi alasan utama memproteksi perdagangan.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) tak menampik jika maraknya restriksi yang dilakukan eksportir komoditas pangan di sejumlah negara perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Karena itu ia mendorong pemerintah mengantisipasi tren kenaikan restriksi ini jika akan terjadi dalam jangka waktu panjang dan terus meningkat, khususnya pada komoditas pangan yang mayoritas masih bergantung pada pasokan impor.

"Memang dampak dari ancaman kenaikan inflasi pangan dan energi global menjadi alasan sejumlah negara melakukan restriksi. India kita tahu membatasi ekspor gula dan gandum, Malaysia sementara ini setop ekspor ayam, Serbia dan Kazhakstan membatasi kuota ekpor biji-bijian. Nah saya kira ini perlu diantisipasi pemerintah, apalagi kalau ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang," kata Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022.

Di sisi lain Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mendorong Badan Pangan Nasional (BPN) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) berkoordinasi untuk memperhitungkan dengan matang ketersediaan dan stok pangan.

"Ya memang beberapa jenis bahan pangan kita masih impor dari negara-negara itu. Makanya saya kira pemerintah harus cek betul ketersediaan pangan kita, jangan sampai stoknya habis, paling tidak untuk tiga sampai empat bulan ke depan lah," tutur Gus Muhaimin.

Keponakan Gus Dur ini juga meminta pemerintah untuk terus menjaga kerja sama perjanjian ekspor dan impor antar negara dan antar wilayah untuk memastikan komitmen para negara pemasok untuk menjaga stabilitas pasokan pangan.

Selain itu, langkah yang tak kalah penting dilakukan pemerintah terutama Kementan dan Kemendag adalah mengoptimalkan potensi produksi komoditas pangan dalam negeri untuk menekan kelangkaan komoditas impor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Situasi seperti ini saya harapkan menjadi motivasi bagi pemerintah untuk lebih fokus pada potensi pertanian kita. Indonesia harus mandiri pangan dan tidak boleh terus-terusan mengandalkan impor. Bagaimana caranya? Lakukan restrategi pertanian secara menyeluruh," tukas Gus Muhaimin.

Tags : Gus Muhaimin , Restriksi , Pangan

Berita Terkait