Terima Dubes Tiongkok untuk RI, Gus Halim Paparkan Pembangun Desa di Indonesia

| Kamis, 02/06/2022 22:45 WIB
Terima Dubes Tiongkok untuk RI, Gus Halim Paparkan Pembangun Desa di Indonesia Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Mr Lu Kang (foto: kemendesa)

RADARBANGSA.COM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Mr Lu Kang di ruang kerjanya, Kamis, 2 Juni 2022.

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT Halim Iskandar dan Mr Lu Kang bertukar pengalaman terkait pembangunan desa di masing-masing negara.

Gus Halim, sapaan akrabnya memaparkan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan keanekaragaman budaya dan Bahasa yang merupakan satu kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan jargon Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut Gus Halim, Kemendes PDTT bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di 74.961 desa, 150 daerah transmigrasi, 62 daerah tertinggal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itulah Kemendes PDTT harus membangun kolaborasi dengan semua pihak.

"Ini hal yang membanggakan kami tapi sekaligus ada tantangan yang tidak ringan agar Kebhinekaan ini bisa tetap dipertahankan dan menjadi tugas yang dibebankan ke Kemendes PDTT," kata Gus Halim.

Gus Halim menyampaikan, salah satu upaya percepatan pembangunan desa adalah dengan pemanfaatan Dana Desa untuk masyarakat desa, utamanya dua hal yaitu untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi lewat BUM Desa yang kedua untuk peningkatan sumber daya manusia.

Akibat Pandemi, lanjut Gus Halim, memaksa desa-desa untuk bekerja lebih kreatif dan bertransformasi utamanya dibidang digitalisasi serta teknologi, “Salah satu hasil kreatifitas desa yaitu Telpon WIFI Koin agar bisa memberi pelayanan terbaik terhadap kebutuhan internet. Ini termasuk nilai positif dari Covid-19 karena warga desa ditekan untuk kreatif dan miliki ide baru," kata Gus Halim.

Sementara itu, Dubes Lu Kang menuturkan, persoalan kemiskinan ekstrem telah sering dibahas saat pertemuan Indonesia dan Tiongkok. Salah satu solusi Tiongkok untuk mengatasi kemiskinan adalah lewat teknologi.

Dubes Lu Kang juga menjelaskan salah satu keberhasilan Tiongkok adalah penyelesaian kemiskinan ekstrem.  Namun, pihaknya masih mencari solusi yang baik dengan belajar pada negara lain, termasuk Indonesia.

"Kita harus terus kembangkan kerjasama (bidang pengentasan kemiskinan ekstrem) meski sempat terjeda akibat masa pandemi Covid-19," kata Dubes Lu Kang.

Tags : Pembangunan Desa , Dana Desa

Berita Terkait