Nihayatul Wafiroh: Jangan Ngaku Pancasilais Kalau Tidak Peduli Lansia

| Minggu, 29/05/2022 19:14 WIB
Nihayatul Wafiroh: Jangan Ngaku Pancasilais Kalau Tidak Peduli Lansia Anggota MPR RI Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Banyuwangi (foto istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota MPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nihayatul Wafiroh mengajak semua pihak untuk memberikan penghormatan dan kepedulian yang lebih kepada para lanjut usia (Lansia). Menurutnya peduli Lansia adalah bagian dari pengamalan Pancasila, terutama Sila ke-2.

"Hari ini kita tepat memperingati Hari Lansia Nasional, maka saya mengajak kita semua untuk peduli, merawat para Lansia, karena itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila juga. Jadi jangan mengaku Pancasilain kalau tidak peduli Lansia," kata Perempuan yang akrab disapa Ninik itu.

Saat menghadiri Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Hidayatul Islamiyah Sukojati, Blimbingsari, Banyuwangi Minggu, 29 Mei 2022, Ninik juga merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa terdapat 29,3 juta penduduk Lansia di Indonesia pada 2021. Angka ini setara dengan 10,82% dari total penduduk di Indonesia.

"Dan jika dilihat dari status ekonomi 43,29 persen penduduk lansia itu berasal dari rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40 persen terbawah," urainya.

Ninik menjabarkan Sila ke-2 Pancasila mengamatkan nilai kemanusiaan yang perlu dimiliki oleh bangsa Indonesia, bahwa setiap manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama.

Sebab itu dia menilai implementasi Sila-2 begitu penting bagi masyarakat, tak terkecuali jika diwujudkan dalam kepedulian kepada Lansia.

"Kita tahu Sila-2 berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Jadi ketika kepedulian kita kepada Lansia dijalankan, itulah wujud dari adab kita, wujud kita sebagai sesama manusia yang harus saling menghormati," ujar Ninik.

Di sisi lain legislator asal Kabupaten Banyuwangi ini menyebut Sila-2 juga mengamanatkan persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, juga warna kulit.

Ia menilai pemahaman itu harus ditanamkan secara utuh dalam setiap sanubari masyarakat agar jalinan persatuan dan kesatuan antar warga bangsa bisa terjaga.

"Itulah bukti kesaktian Pancasila, kita bisa seharmonis sekarang ya karena tameng kita sangat kuat, yaitu Pancasila," tukas Ninik.

Tags : Nihayatul Wafiroh , PKB , Lansia