Silent Pandemic, Pemerintah Indonesia dan Negara G20 Bakal Atur Penggunaan Antibiotik

| Rabu, 24/08/2022 18:29 WIB
Silent Pandemic, Pemerintah Indonesia dan Negara G20 Bakal Atur Penggunaan Antibiotik Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono (Foto: kemenkes)

RADARBANGSA.COM - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan resistensi antibiotik akibat mikroba atau antimicrobial resistance (AMR) disebut sebagai silent pandemic. Menurutnya, angka kematian akibat AMR cukup tinggi.

“1,2 juta kematian itu terjadi karena antibiotik yang tidak mempan lagi terhadap infeksi tertentu,” ujar Wamenkes Dante usai penutupan pertemuan Side Event AMR dalam rangkaian G20, di Bali, Rabu, 24 Agustus 2022.

Menurut Wamenkes Dante, resistensi antibiotik akibat mikroba terjadi karena protokol pengobatan yang sembarangan. Akibatnya infeksi pada pasien bertambah parah dan ini yang menyebabkan angka kematian tinggi. Selain itu, katanya, resistensi antibiotik akibat mikroba bisa berasal dari hewan dan tumbuhan. Wamenkes menyoroti pendekatan one health dalam merespons masalah tersebut.

“Melalui pendekatan one health, di mana infeksi itu bisa berasal dari hewan, tumbuhan. Itu juga penting dilakukan karena ternyata banyak sekali penggunaan antibiotik pada hewan dan tumbuhan yang tidak rasional yang menyebabkan resistensi pada manusia,” ungkap Wamenkes Dante.

Wamenkes Dante mengatakan, pihaknya akan mempercepat upaya penanggulangan AMR terutama di Indonesia, “Negara-negara G20 juga memiliki peran strategis untuk mendorong pencegahan dan pengendalian AMR yang berkelanjutan di tingkat nasional dan global,” tukasnya.

Tags : silent pandemic , Antibiotik , obat , Presidensi G20

Berita Terkait