Tragis, Setelah Piket 33 Jam Dr Nurul Meninggal Dunia

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Sungguh tragis yang dialami Dr Nurul Huda Ahmad. Ia meninggal dunia akibat terlalu letih menghabiskan waktu bekerja selama 33 jam dalam perjalanan pulang dari Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM) ke Kuala Trengganu untuk bertemu tiga anak dan suaminya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Dr Nurul baru selesai "On Call" pada pukul 5 petang, 9 Mei lalu. Ia saat itu melayani pasien di HUSM tinggal di Kota Bharu pada hari kerja sementara suami dan anak-anaknya menetap di Kuala Trengganu.
Jadi, untuk memanfaatkan liburannya, ia pulang ke rumahnya. Namun, nasib menentukan yang lain. Ia mengalami kecelakaan. Insiden tragis tersebut diketahui bukalah yang pertama kali terjadi.
Dalam sebuah pernyataan petugas medis dan organisasi non-pemerintah (LSM) disebutkan setempat menyatakan, kecelakaan maut yang melibatkan dokter yang bertugas dalam periode waktu yang panjang sudah beberapa kali terjadi.
"Sebelumnya kami telah kehilangan rekan kerja, Dr Afifah Mohd Gazi. Jadi saatnya tindakan serius diambil untuk menghindari kehilangan nyawa lain menjadi taruhan.
"Kita menyadari bahwa banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan kendaraan bermotor. Diantaranya masalah kendaraan, kondisi jalan yang buruk dan gangguan lain. Namun, kita tidak bisa menolak fakta bahwa kelelahan atau kurang tidur juga adalah salah satu faktor yang diidentifikasi dan dapat dicegah," kata pernyataan itu.
Sebagai bentuk protes, kalangan medis dan LSM tersebut sepakat mendesak Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dan stakeholder terkait untuk bertanggungjawab serta meneliti ulang kebijakan waktu bekerja dokter.
Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan kendaraan di kalangan petugas medis yang sangat rentan terjadi lantaran kondisi fisik mereka lelah dan capek. AZ
Berita Terkait
Berita Populer
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
Berita Terkini
-
Timnas Indonesia Ditantang Filipina di Laga Pembuka SEA V League 2025
-
Sekolah Rakyat di Banyuwangi Dimulai, Siswa Langsung Tinggal di Asrama
-
Arungi Sungai Cibanten, Gubernur Banten: Sungai Harus Jadi Warisan Generasi Mendatang
-
Suasana Hangat Warnai Kunjungan Bupati Medhayoh di Sugihwaras
-
Tarif 32 Persen untuk Indonesia Ditunda, Komisi VII Apresiasi Lobi Pemerintah