Sambangi DPP PKB, Tim Monitoring dan Pencegahan KPK Diskusi Tata Kelola Parpol

RADARBANGSA.COM - Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menerima kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Deputi Pencegahan dan Monitoring di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh Raya No. 9, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025).
Wakil Ketua Umum DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menyambut baik kedatangan tim KPK sekaligus mendiskusikan sistem tata kelola partai politik yang selama ini dilakukan oleh PKB.
"Terimakasih tim KPK sudah hadir di kantor kami. Ini tentu hal yang baik bagaimana PKB ini terbuka bagi siapapun, karena memang keterbukaan publik ini penting, termasuk juga mendiskusikan tata kelola partai," kata Cucun.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat itu secara khusus menyoroti tingginya biaya politik di Indonesia. Hal itu berbanding terbalik dengan dana bantuan politik (Banpol) dari pemerintah yang relatif kecil.
"Regulasi penggunaan dana Banpol saat ini tidak fleksible untuk menjalankan proses kaderisasi kader Parpol. Jadi yang terjadi itu kebingungan partai politik untuk penyerapan. Misalnya seperti membantu pesantren, itu tidak boleh pakai Banpol karena terikat oleh Permendagri tentang pengeluaran dana Banpol," kata Cucun.
Dalam diskusi tersebut, Cucun memaparkan urgensi dana Banpol dinaikkan dengan alokasi penggunaan yang lebih fleksibel. Sebab tingginya biaya Pemilu bisa ditekan dengan memperkuat kemandirian Parpol.
"Kuncinya itu adalah kemandirian Parpol. Dan itu bisa diwujudkan dengan misalnya dana Banpol dinaikkan. KPK sendiri kita tahu sudah beberapa kali memberikan rekomendasi dana Banpol naik sampai Rp12.000," ungkap Cucun.
Sementara itu, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid menegaskan jika pesta demokrasi di Indonesia berbiaya mahal. Ia secara khusus menyoroti pelaksanaan Pemilu 2024 yang oleh banyak pakar disebut Pemilu paling brutal.
"Memang sudah lama PKB menawarkan kepada sejumlah partai, pemerintah dan sebagainya bagaimana pesta demokrasi kita baik Pilpres, Pileg, Pilkada, bahkan Pilkades itu (menerapkan) demokrasi yang efisien, efektif dan berbiaya murah," kata Cak Udin, sapaan akrabnya.
Sejumlah petinggi PKB nampak hadir dalam diskusi tersebut, antara lain Waketum DPP PKB M. Rano Alfath, Anggota Komisi III DPR RI Abdullah, serta Wasekjen DPP PKB Zainul Munasichin dan Muhlisin Erce. Sedangkan Fungsional Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK yang hadir dalam acara tersebut adalab Ibrahim Khan, Elih Dalilah, Sheila F. A, Aurelia N, serta Ardiansyah.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Pedro Acosta jadi Primadona, Diperebutkan Tiga Tim di MotoGP 2026
-
Bebas PMK, Pemkot Bandung Tetap Waspadai Penyakit Hewan Jelang Idul Adha
-
Gubernur NTB Rencanakan Geopark Dan Biosfer Digabung Secepatnya
-
Mentan Sebut Indonesia Selangkah Menuju Swasembada Beras
-
Luncurkan Jabaremergency, PKB : Ini Bukan Sekadar Konten TikTok