Fathan Subchi Minta IKA PMII Jadi Motor Penggerak Filantropi Islam yang Transparan dan Adaptif

| Senin, 26/05/2025 17:31 WIB
Fathan Subchi Minta IKA PMII Jadi Motor Penggerak Filantropi Islam yang Transparan dan Adaptif Fathan Subchi (Ketua Umum PB IKA PMII). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII), Fathan Subchi, menegaskan pentingnya membangun tata kelola filantropi Islam yang lebih adaptif, profesional, dan akuntabel. 

Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional bertema “Filantropi Islam di Era Sustainable Development Goals (SDGs)” yang digelar PB IKA-PMII bekerja sama dengan sejumlah lembaga strategis, seperti BAZNAS RI, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), IAEI, dan KNEKS, di Kampus Unwahas, Semarang, Senin (26/5/2025).

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow menjelang pengukuhan PB IKA-PMII periode 2025–2030 pada 9 Juli mendatang. Fokus diskusi diarahkan pada penguatan peran filantropi Islam sebagai salah satu pilar pendukung pencapaian SDGs.

“Dinamika dan tantangan filantropi Islam ke depan sangat menarik untuk dikaji. Teknologi, digitalisasi, kualitas SDM, serta kolaborasi lintas sektor menjadi faktor penting. Di saat yang sama, transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prinsip utama dalam tata kelolanya,” ujar Fathan Subchi dalam sambutannya.

Ia juga menekankan bahwa potensi alumni PMII sangat besar dan harus diorganisir secara sistematis untuk mendukung berbagai program sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

“IKA-PMII harus mampu menjadi jembatan untuk menghimpun kekuatan alumni. Dengan teknologi hari ini, kita bisa mempermudah pergerakan, dari pembinaan mahasiswa, beasiswa doktoral, hingga pemberdayaan komunitas. Ini momentum untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan,” tambahnya.

BAZNAS Dorong PMII Bentuk Lembaga Amil Zakat Sendiri

Dalam forum yang sama, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A., turut memberikan dorongan agar PMII dan IKA-PMII segera membentuk Lembaga Amil Zakat sebagai bagian dari penguatan peran filantropi.

“Potensi zakat sangat luar biasa. Jika ada 100 ribu anggota IKA-PMII yang rutin menyumbang Rp100 ribu per bulan, itu sudah Rp10 miliar. Apalagi dengan teknologi seperti WhatsApp dan QRIS, semuanya menjadi mudah,” ujarnya.

Prof. Noor juga menekankan bahwa saat ini donasi digital menjadi sumber utama penghimpunan zakat, dengan nominal kecil yang konsisten dan berdampak besar. Ia mengakhiri sambutannya dengan seruan penuh semangat, merujuk pada lirik Mars PMII:

“Hilangkan masa yang suram di PMII. Selesai sudah derita-derita itu. Tangan terkepal, maju ke muka. Semoga ke depan kita mendapat kedamaian bersama PMII,” katanya.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan akademisi, termasuk: Dr. Saidah Sakwan, M.A. – Pimpinan BAZNAS RI, Dr. K.H. Imdadun Rahmat, M.Si. – Deputi BAZNAS RI, Prof. Dr. Muhammad Ishom, M.A. – Guru Besar UIN SMH Banten, Dr. Noor Hadi, M.Si., Ak., CA., CRP. – Akademisi IAIN Kudus

Rekomendasi dari narasumber dan para senior diharapan akan menjadi pijakan Strategis PB IKA-PMII 2025–2030 dalam menjawab tantangan global melalui pendekatan ekonomi Islam yang kolaboratif, inovatif, dan berbasis nilai-nilai keumatan.

Tags : IKA PMII , Filantropi Islam , Transparan , Fathan Subchi