Feri Tujuan Sapudi Kerap Bermasalah, Nur Faizin Minta Pemprov Segera Bertindak

RADARBANGSA.COM - Kapal feri milik PT Dharma Dwipa Utama (DDU) yang melayani trayek Kalianget–Sapudi–Situbondo kembali mengalami gangguan mesin saat berlayar di tengah laut. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (2/6/2025). Insiden tersebut terjadi tepat di perairan sekitar Pulau Sapudi, dan sempat menimbulkan kepanikan di kalangan penumpang.
Kapal yang mengangkut ratusan penumpang itu terombang-ambing dalam waktu cukup lama tanpa kendali. Beberapa penumpang dilaporkan berebut pelampung sebagai upaya menyelamatkan diri. Proses evakuasi dilakukan menggunakan kapal tongkang yang kebetulan sedang bersandar di Pelabuhan Talango.
Kejadian ini menambah deretan insiden serupa yang sebelumnya juga pernah terjadi di wilayah perairan Situbondo. Kondisi tersebut kembali memunculkan kekhawatiran publik terkait kelayakan operasional armada kapal feri di lintas antarpulau wilayah Sumenep dan sekitarnya.
Menanggapi peristiwa tersebut, anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Nur Faizin, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera mengambil langkah konkret untuk menjamin keselamatan masyarakat.
"Ini menyangkut keselamatan jiwa banyak orang. Bila ada kerusakan fatal, seharusnya pihak perusahaan segera melakukan evaluasi dan perbaikan," ujar Nur Faizin saat dikonfirmasi pada Selasa (3/6/2025).
Politikus asal Sumenep tersebut juga meminta Gubernur Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan untuk segera berkoordinasi dengan PT DDU. Ia menilai bahwa kapal feri yang beroperasi saat ini, seperti kapal Satya Kencana, sudah tidak layak lagi karena usia pakainya telah mencapai hampir dua dekade.
"Rata-rata kapal feri milik DDU yang melayani wilayah Kepulauan Sumenep sudah tua. Dari laporan masyarakat dan relawan di Pulau Sapudi, kapal Satya Kencana menjadi yang paling sering bermasalah," imbuhnya.
Nur Faizin menekankan pentingnya pengadaan kapal feri baru yang lebih besar dan modern, mengingat aktivitas ekonomi masyarakat Sapudi terus meningkat. Pasokan bahan pokok serta kendaraan logistik bergantung penuh pada keberadaan armada tersebut.
"Setelah tenggelamnya KM Lorena Indah, angkutan rakyat tak lagi beroperasi. Sekarang, truk logistik dan kendaraan umum harus antre bersama penumpang, bahkan sering timbul gesekan di loket tiket," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa operasional kapal lintas kabupaten ini berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena itu, dirinya mendorong agar segera dilakukan upaya konkret, termasuk surat resmi kepada pihak perusahaan pengelola untuk segera mengganti armada dengan kapal yang lebih aman dan memadai.
"Kami menunggu keseriusan Pemprov Jatim agar segera mengusulkan penggantian kapal dengan armada yang lebih layak dan aman untuk warga Pulau Sapudi," pungkas Nur Faizin.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gubernur Bali Larang Perusahaan AMDK Produksi Air Kemasan Di Bawah 1 Liter
-
KAI Catat Okupansi Keberangkatan Penumpang Kereta Api Jelang Iduladha Capai 130 Persen
-
5 Tradisi Unik Idul Adha di Jatim, dari Pengantin Kurban hingga Jemur Kasur
-
Gubri Abdul Wahid Salurkan 131 Sapi Kurban ke Penjuru Riau
-
Hentikan Dominasi Swiatek, Aryna Sabalenka Melenggang ke Final French Open 2025