Gubernur NTB Paparkan Visi Pembangunan Ke Mendagri Tito Menuju Makmur Mendunia

RADARBANGSA.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memaparkan visi strategis pembangunan daerah dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di Mataram, Rabu (4/6). Acara tersebut turut dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Dalam pemaparannya, Gubernur Iqbal mengusung visi besar “Bangkit Bersama Menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur dan Mendunia”, yang dituangkan dalam tiga agenda prioritas pembangunan atau Triple Agenda NTB Makmur Mendunia.
“Ada tiga fokus utama kita. Pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB destinasi wisata berkelas dunia,” ujar Iqbal di hadapan Mendagri Tito.
Agenda pertama, menurut Iqbal, adalah pengentasan kemiskinan secara sistematis dan menyeluruh. Ia menegaskan bahwa penanganan kemiskinan tak bisa semata-mata bergantung pada bantuan sosial.
“Kita tidak hanya hendak menanggulangi kemiskinan sesaat. Melainkan membangun sistem yang mampu memperkuat kapasitas ekonomi masyarakat dari tingkat paling dasar,” tegasnya.
Program yang akan dijalankan mencakup pemerataan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih, peningkatan pendapatan berbasis potensi lokal, serta sistem perlindungan sosial yang adaptif.
“Tidak boleh ada satu pun warga NTB yang tertinggal, baik secara ekonomi maupun sosial. Keadilan pembangunan harus dirasakan secara merata,” tambahnya.
Agenda kedua adalah menjadikan NTB sebagai Lumbung Pangan Nasional. Gubernur Iqbal menyebut potensi agraria dan kemaritiman NTB belum dimanfaatkan secara optimal dalam skala industri.
“Pembangunan sektor pangan tidak hanya berfokus pada hasil produksi, tetapi juga pada penguatan seluruh rantai nilai, mulai dari hulu hingga hilir,” jelasnya. Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian dan kelautan.
“Anak muda harus melihat sektor pertanian dan kelautan sebagai bidang yang menjanjikan, profesional, dan bermasa depan,” katanya.
Sementara itu, agenda ketiga adalah menjadikan sektor pariwisata sebagai pilar utama ekonomi kreatif NTB. Iqbal menekankan pentingnya menjadikan NTB sebagai destinasi berkelas dunia yang berkelanjutan dan berdaya saing.
“Kita tidak hanya mengejar jumlah wisatawan, tetapi juga kualitas kunjungan. NTB harus menjadi pilihan utama bagi wisatawan global karena keunggulan alam, budaya, dan keramahan masyarakatnya,” ujar Iqbal.
Dalam pelaksanaannya, ketiga agenda tersebut akan dilakukan secara bertahap melalui empat fase pembangunan jangka panjang: Fondasi (2025–2029), Akselerasi (2030–2034), Pemantapan (2035–2039), dan Perwujudan (2040–2045).
“Kami menyadari transformasi pembangunan bukanlah proses yang instan. Oleh karena itu, kami menyusun tahapan yang sistematis agar arah pembangunan tetap konsisten dan berkelanjutan,” pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Hari Lingkungan Hidup, Khofifah Ajak Warga Kelola Sampah dari Rumah
-
Kapolri Tegaskan Komitmen Ikut Wujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia
-
Pelatih Timnas Indonesia Mainkan Pemain Liga 1 Murni Faktor Kualitas
-
Haji 2025 Diikuti 1,47 Juta Jemaah Luar Negeri dan Ratusan Ribu Domestik
-
Gubernur NTB Bantu Warga Benahi TPA Kebon Kongok Di Hari Lingkungan Hidup 2025