Jalani Perawatan Intensif, Empat Jemaah Haji Asal NTB Masih Tidak Bisa Pulang

| Minggu, 29/06/2025 10:01 WIB
Jalani Perawatan Intensif, Empat Jemaah Haji Asal NTB Masih Tidak Bisa Pulang Ilustrasi Pasien Jamaah Haji Jalani Perawatan. (Foto: Kemenag Bintan)

RADARBANGSA.COM - Seluruh kloter jemaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB) telah dipulangkan ke tanah air, namun empat orang jamaah masih tertahan di Arab Saudi karena mengalami gangguan kesehatan serius. Keempatnya kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat, dan belum mendapat izin pulang ke Indonesia.

Kepala Subbagian Umum dan Humas Kanwil Kemenag NTB, Karya Gunawan, menjelaskan bahwa proses pemulangan Kloter 12 asal Dompu, Sumbawa, Lombok Barat, Lombok Timur, Bima, Kota Mataram, dan Kota Bima, menjadi penutup rangkaian ibadah haji tahun ini melalui Embarkasi Lombok. Mereka tiba di Bandara Lombok dengan penerbangan GIA5412 dari Madinah via Kualanamu, Jumat (27/6) pukul 01.59 Wita.

“Alhamdulillah, mendarat dengan selamat,” kata Gunawan.

Namun, ia menegaskan bahwa masih ada empat jamaah haji NTB yang belum bisa kembali karena harus menjalani perawatan medis di Arab Saudi. “Belum mendapatkan izin untuk pulang ke Indonesia, karena masih dirawat di RS yang ada di Arab Saudi,” jelasnya.

Gunawan memastikan bahwa Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) terus memantau kondisi keempat jamaah tersebut. Jika nantinya dinyatakan sembuh oleh tim medis, mereka akan dipulangkan bersama kloter lainnya yang masih berproses.

“Mudah-mudahan jamaah haji kita yang sedang dirawat ini, bisa pulang sebelum tanggal 10 Juli, kita doakan kesembuhannya ya,” imbuhnya.

Ketua Tim Kerja 4 Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Mataram, Ferry Wardhana, mengungkapkan bahwa keempat jamaah tersebut mengalami radang paru-paru akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

“Informasi yang kami terima dari tim di sana, mereka didiagnosa mengidap radang paru-paru,” kata Ferry, dikutip Minggu (29/6).

Ia menjelaskan bahwa suhu ekstrem yang melampaui 40 derajat Celsius, ditambah faktor usia dan kondisi debu serta angin di wilayah tersebut, memperburuk kondisi para jamaah. “Dengan cuaca yang cenderung panas, berdebu, dan berangin, menyebabkan jamaah kita bisa batuk pilek, dan ketika ini parah maka jadilah radang paru-paru,” ujarnya.

Saat ini, tiga orang di antaranya menjalani perawatan di ruang ICU menggunakan ventilator, sementara satu jamaah lainnya telah sadar namun belum diizinkan untuk terbang pulang. “Jika alat bantu oksigen dilepas, maka yang bersangkutan akan merasa sesak nafas. Ini masih kita terus update perkembangannya,” kata Ferry.

Ia menambahkan, tim kesehatan di Arab Saudi terus memberikan laporan berkala dan pemantauan intensif terhadap kondisi keempat jamaah tersebut, sembari berharap mereka segera pulih dan dapat kembali ke tanah air.

Tags : Haji 2025 , NTB , Jemaah