Gelombang Panas Terjang Eropa, Sebabkan 2.300 Kematian

| Jum'at, 11/07/2025 17:01 WIB
Gelombang Panas Terjang Eropa, Sebabkan 2.300 Kematian Ilustrasi gelombang panas di Eropa. (Foto: BBC)

RADARBANGSA.COM - Sebuah studi yang dirilis para ilmuwan di Imperial College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine, menyampaikan bahwa gelombang panas cukup parah menerjang Eropa sejak pekan lalu dan diperkirakan menyebabkan sekitar 2.300 kematian.

Sekitar 1.500 dari sekitar 2.300 kematian akibat panas dikaitkan dengan perubahan iklim, yang mengakibatkan gelombang panas yang lebih parah di seluruh benua. Studi tersebut menyatakan perubahan iklim melipatgandakan kematian akibat panas di awal musim panas di seluruh Eropa.

Para peneliti berfokus pada 10 hari cuaca panas dari 23 Juni hingga 2 Juli dan mencakup 12 kota di Eropa, termasuk London, Paris, Frankfurt, Budapest, Zagreb (Kroasia), Athena, Roma, Milan, Sassari (Italia), Barcelona, Madrid, dan Lisbon.

"Temuan analisis ini dan banyak lainnya sangat jelas: suhu panas ekstrem di seluruh Eropa meningkat dengan cepat akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia," menurut penelitian tersebut.

Penelitian itu lebih lanjut menggarisbawahi bahwa kota-kota tersebut mengalami peningkatan suhu hingga 4 derajat Celsius.

Studi tersebut memperingatkan bahwa suhu gelombang panas akan terus meningkat, dan kemungkinan akan meningkatkan jumlah kematian.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa juga menyatakan dalam buletin iklim bulanan pada Rabu bahwa Juni 2025 merupakan Juni terhangat ketiga secara global.

"Juni 2025 mencatatkan gelombang panas luar biasa yang berdampak pada sebagian besar Eropa barat, dengan sebagian besar wilayah mengalami tekanan panas yang sangat kuat," kata Samantha Burgess, pimpinan strategis untuk urusan iklim di Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa.

"Gelombang panas ini diperparah oleh rekor suhu permukaan laut di Mediterania barat," imbuhnya. (Sumber: Anadolu)

Tags : Gelombang Panas , Eropa , Studi

Berita Terkait