NTB Bakal Prioritaskan 106 Koperasi Merah Putih untuk Desa Miskin Ekstrem

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan pembentukan 106 unit Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) hingga Oktober 2025, dengan prioritas pada desa-desa yang masuk kategori miskin ekstrem. Peluncuran program ini merupakan bagian dari peluncuran nasional Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto yang digelar serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 21 Juli 2025.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Ahmad Mashyuri, menjelaskan bahwa peluncuran Kopdes difokuskan untuk membangkitkan ekonomi desa sekaligus bersaing dengan ritel modern dan usaha-usaha lain yang sudah berkembang.
“Kita prioritaskan di sana, kita carikan tempat usaha, kita hubungkan dengan mitra-mitra seperti Bulog dan lainnya,” ujar Mashyuri.
Salah satu koperasi percontohan di NTB adalah Kopdes Kekeri, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, yang menjadi wakil Provinsi NTB dalam peluncuran nasional. Saat ini, Kopdes Kekeri memiliki 68 anggota, dengan modal awal Rp9 juta yang bersumber dari simpanan pokok anggota senilai Rp1 juta per orang serta simpanan wajib Rp10 ribu per bulan.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengungkapkan bahwa hingga kini terdapat 1.166 koperasi desa di NTB yang telah berbadan hukum. Ribuan koperasi tersebut akan menjalankan berbagai lini usaha, seperti sektor pertanian dan perdagangan kebutuhan pokok.
“Masyarakat yang memiliki produk bisa bergabung dengan koperasi ini,” kata Iqbal.
Iqbal menegaskan bahwa keberadaan koperasi ini tidak akan mengganggu usaha kecil yang sudah berjalan di masyarakat.
“Kopdes anggotanya masyarakat. Kalau ada masyarakat yang memiliki produk bisa masuk ke koperasi dan bisa dijual di koperasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini terdapat tiga model koperasi yang menjadi percontohan di NTB, yakni Kopdes Kekeri, Kopdes Bilelando, dan Kopdes Kembang Kuning. Setiap koperasi ke depan diarahkan untuk berbasis potensi lokal.
“Tantangannya mengidentifikasi potensi lokal untuk mengembangkan koperasi ini,” jelasnya.
Untuk pengembangan lebih lanjut, Kopdes Kekeri telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya dengan BRI melalui layanan BRILink, PT Pos Indonesia untuk logistik, PT Pupuk Indonesia untuk penyediaan pupuk, serta PT Kimia Farma untuk apotek dan klinik desa. Kerja sama juga dilakukan dengan Bulog untuk pangan desa, dan Pertamina untuk pasokan energi LPG. Selain itu, Kopdes ini juga mengembangkan potensi lokal seperti usaha mebel dan simpan pinjam.
Dengan sinergi berbagai pihak dan pemanfaatan potensi lokal, NTB optimistis keberadaan Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa, sekaligus mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Nyai Juwairiyah Fawaid hingga KH. Kafabihi Mahrus Hadiri Puncak Harlah ke-27 PKB
-
Pemerintah DKI Jakarta Perkuat Komitmen Antikorupsi dan Perlindungan Saksi
-
Dugaan Pelanggaran Etika, Pemprov Banten Nonaktifkan Tiga Guru SMAN di Kota Serang
-
Komisi V DPR: Skema KUR Perumahan Harus Mudah Diakses Masyarakat
-
Kopdes Merah Putih Resmi Diluncurkan, Komisi VI DPR: Butuh Pengawasan Ketat