KKN UGM Berakhir, Kagama Bali Apresiasi Kontribusi Mahasiswa

RADARBANGSA.COM - Ratusan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bali menghadiri acara perpisahan yang digelar oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Bali di Sanggar Kagama, Rabu (6/8).
Ketua Kagama Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Agung Diatmika, menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa UGM dalam membangun desa-desa di Bali selama kurang lebih 50 hari masa KKN.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih karena adik-adik sudah ikut membangun Bali, khususnya di pedesaan," ujar Agung Diatmika dikutip Jumat (8/8).
Ia juga berharap pengalaman KKN ini bisa menjadi bekal penting bagi para mahasiswa ketika terjun langsung ke masyarakat setelah lulus.
“Harapannya pengalaman itu menjadi kenangan indah dan menjadi bekal bila nanti benar-benar terjun ke masyarakat setelah lulus,” tambahnya.
Program KKN UGM di Bali melibatkan mahasiswa yang ditempatkan di lima kabupaten, yaitu Tabanan, Badung, Buleleng, Gianyar, dan Karangasem. Mereka menjalankan berbagai program sesuai potensi dan kebutuhan lokal, seperti pengembangan infrastruktur desa, pengelolaan sampah, desa wisata, hingga isu kesehatan masyarakat.
Kagama Bali turut mendukung pelaksanaan program dengan memfasilitasi jaringan kerja sama antaralumni.
“Kami dari Kagama Bali memberikan dukungan dengan menyediakan jaringan kerja sama dengan alumni di Bali,” kata Agung Diatmika.
Bramastya Maheranta, mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2022, mengaku mendapatkan pengalaman baru selama berada di Gianyar bersama kelompok KKN-nya.
"Kami merasa senang karena sebelumnya hanya mengenal Bali sebagai wisatawan. Tapi kami sekarang melihat Bali dengan perasaan yang berbeda karena seperti memiliki keluarga di sini," ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Sumiarto, menilai program KKN ini berhasil mempertemukan mahasiswa dengan realita kehidupan masyarakat secara langsung.
"Program ini bertujuan agar mahasiswa bersentuhan dengan problem masyarakat yang paling bawah dengan kondisi riilnya," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pengalaman tersebut penting untuk membentuk kepekaan sosial dan keterampilan komunikasi mahasiswa.
"Mahasiswa UGM diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan dari kampus, tapi juga soft skills untuk bergaul dan berkomunikasi dengan warga," tuturnya.
Sebagai penutup, Sumiarto menyampaikan bahwa kebersamaan selama KKN sering kali berlanjut dalam ikatan persahabatan yang kuat.
“Bonusnya, biasanya ada saja nanti setelah 2-3 tahun. Saya menerima undangan pernikahan dari mahasiswa yang berada di kelompok yang sama,” ujarnya sambil berseloroh.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Israel Akan Caplok Gaza, Komisi I DPR Desak Komunitas Internasional Menolak
-
Kaisar Desak Proyek Pulau Padar di Labuan Bajo Dihentikan
-
Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Malang, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif
-
Kapolri Ungkap Polri Sudah Distribusikan 310,25 Ton Beras SPHP
-
KKN UGM Berakhir, Kagama Bali Apresiasi Kontribusi Mahasiswa