‘Nguri-Uri’ Olahraga Tradisional, Fatayat Gelar POP di Tulungagung

| Sabtu, 21/07/2018 01:52 WIB
‘Nguri-Uri’ Olahraga Tradisional, Fatayat Gelar POP di Tulungagung Deputi III Kemenpora Raden Isnanta didampingi Ketum Fatayat NU Anggia Ermarini dan jajaran pengurus pusat Fatayat melepas balon tanda dibukanya POP Region Jatim (dok Fatayat NU)

TULUNGAGUNG, RADARBANGSA.COM - Pengurus Pusat Fatayat NU kembali menggelar Pekan Olahraga Perempuan (POP) tahun 2018 Region Jawa Timur. Kegiatan ini adalah kali kedua digelar Fatayat yang sebelumnya dipusatkan di Semarang, sementara untuk region Jatim dipusatkan di Tulungagung sebagai tuan rumah.

Agenda yang diadakan pada tanggal 20-23 Juli 2018 ini terselenggara berkat kerjasama Fatayat NU dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membangkitkan semangat masyarakat berolahraga. Khususnya, di lingkup organisasi perempuan yang menyebar di berbagai daerah.

"Tujuan POP ini masih sama, dimaksudkan untuk membudayakan olahraga terutama bagi perempuan," kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta, saat membuka POP Region Jatim, di GOR Lembu Peteng, Kabupaten Tulungagung, Jumat 20 Jumat 2018.

Menurut Isnanta, pihaknya sangat mengapresiasi digelarnya agenda tersebut. Dengan demikian, ada lima prinsip olahraga yang mudah sekali untuk diingat bagi masyarakat yaitu 5M. Prinsip ini antara lain murah, meriah, manfaat, mudah, dan massal.

"Kami yakin agenda ini ajang olahraga perempuan pertama, yang berbasis organisasi, dan ini luar biasa," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini berujar, agenda ini diikuti oleh 1.500 orang peserta yang diawali dengan senam massal dan doa bersama. Bahkan ada pula kegiatan pelepasan ratusan balon oleh peserta guna menandai POP resmi dibuka. 

Dalam sambutannya, Anggia menegaskan, niat kuat Fatayat NU untuk memajukan bangsa melalui ajang olahraga. Hal ini bertujuan agar olahraga menjadi gaya hidup dan membudaya.

"Kalau olahraga sudah menjadi budaya dan gaya hidup, maka lama-lama orang akan merasa olahraga itu hal yang ringan dan gampang dilakukan. Saya yakin perempuan yang disebut sebagai tiang negara, harus sehat lahir batin agar negara ini kuat," terangnya.

Melalui gelaran POP, Anggia mengajak peserta dan seluruh masyarakat untuk "nguri-uri" (menjaga dan melestarikan, red) karena olahraga tradisional merupakan produk asli Indonesia.

"Seperti mengenang masa kecil dulu, ketika main gobak sodor dan menang, rasanya bangga sekali. Nah, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, gelaran POP region Jatim ini diikuti oleh sedikitnya 31 organisasi perempuan dan club dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur dengan tiga cabor yang dipertandingkan yaitu bola voli, bulutangkis, dan gobak sodor.

Tags : Fatayat NU , Kemenpora , Anggia Ermarini

Berita Terkait