Lomba Cerpen Santri 2018

Bel

| Minggu, 25/11/2018 18:38 WIB
Bel Dok Radarbangsa

Oleh: Niswatul Fiqriyah

RADARBANGSA.COM - Aku merantau dari tanah kelahiranku menuju peradaban baru , demi meninggalkan kebiasaan burukku. Ketika aku harus terjaga dari bunyi jam yang sudah aku atur sebelum tenggelam dalam keindahan bunga tidurku.
***
Pagi pada jam 08:00 ayah dan ibunda Aidit membereskan pakaian yang akan Aidit bawa pada negeri rantau, bernamakan pesantren. Sebenarnya Aidit adalah tipe orang yang tak pernah menurut terhadap perintah kedua orang tuanya, namun hari ini aidit layaknya bunga yang ciut ketika mendengar perinta kedua orang tuanya. mau tidak mau aidit harus menuruti perintah orang tuanya untuk menjadi seorang santri. Karena, ketika ayah dan ibundanya memerintahkan Aidit seperti ini, sejatinya mereka ingin melihat perubahan baru dalam kehidupan Aidit.

Ketika mobil pribadi yang aku tumpangi bersama kedua orang tuaku memasuki memasuki pesantren, ayah dan ibundaku sudah memasrahkanku menjadi muridnya hatiku merasa deg-dekan apalagi ketika sebuah kenyataan bahwa aku sudah resmi menjadi seorang santri. Pada kenyataannya duniaku disini berbeda dengan duniaku sebelum ada di sini, nyatanyamemang benar aku menemukan suasana baru. Suasana yang dikelilingi dengan seorang teman, berbeda disaat aku masih dirumah, aku hanya mengenal tempat tidur, telefisi dan hp yang menjadi penghibur dalam kesunyian.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Lomba Cerpen , PKB ,

Berita Terkait