Tegas! Presiden Jokowi Tolak Pengiriman Limbah Berbahaya dan Beracun

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersoalkan pengiriman illegal hazardous waste atau limbah berhaya ilegal yang akhir-akhir ini diterima beberapa negara ASEAN. Tidak terkecuali dengan Indonesia.
“Beberapa waktu terakhir ini, sejumlah negara ASEAN menerima limbah bahan berbahaya dan beracun dari beberapa negara,” kata Presiden Jokowi lewat fanpage Facebooknya, Senin 4 November 2019.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia telah mengambil langkah pemberitahuan melalui masing-masing Kedutaan Besar, dan telah melakukan pengiriman kembali kontainer-kontainer tersebut ke pelabuhan asal pengiriman.
“Pada KTT ke-14 Asia Timur di Bangkok hari ini, saya menyatakan bahwa kita semua tidak ingin kawasan Asia Tenggara, menjadi tempat pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun,” tegas Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, hal itu melanggar aturan internasional mengenai limbah plastik dan limbah beracun berbahaya. Indonesia mengharapkan kerja sama dengan negara di dunia, termasuk negara di kawasan Asia Timur untuk pencegahan pengiriman ilegal limbah B3 sesuai kesepakatan internasional.
“Selain limbah B3, kawasan Asia Timur juga menghadapi tantangan sampah plastik laut yang jika tidak diatasi segera akan merusak ekosistem laut di kawasan Indo-Pasifik,” tukasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Nasim Khan Dorong Bulog Optimalkan Penyerapan Gabah Petani
-
Ketua TP PKK Riau Henny Resmikan Taman Anjungan Literasi Digital Wahid
-
Stok Beras Bulog Awal Mei Tembus 3,6 Juta Ton
-
Pemprov Banten Gandeng KPK Optimalkan Pencegahan Korupsi
-
Mendagri Tegaskan Kemajuan Suatu Daerah Tergantung Pertumbuhan Ekonominya