PKB Ajak Partisipasi Masyarakat Bantu Korban Banjir Demi Kemanusiaan

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Banjir yang merendam beberapa wilayah di Jabodetabek mendatangkan nestapa bagi banyak orang. Di beberapa lokasi, tinggi air bahkan mencapai 1 hingga 2,5 meter.

Sebagai partai yang sangat peduli kemanusiaan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut berpartisipasi meringankan beban para korban dengan mengerahkan Tenaga Ahli dan Staf PKB di DPR RI menjadi relawan.

Mereka bersiaga untuk memaksimalkan kondisi penanganan pascabencana banjir di sejumlah titik, seperti Kampung Pulo Jakarta Timur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kemang, Jakarta Selatan, Bekasi, Depok dan Tangerang.

Untuk wilayah Kampung Pulo, para relawan sejak pagi tadi, Minggu, 5 Januari 2019, mulai mendistribusikan alat-alat kebersihan, ratusan karton air minum, ribuan paket makanan, perlengkapan bayi hingga baju-baju laik pakai.

Koordinator Dapur Umum PKB, Anggia Ermarini menyampaikan bantuan-bantuan untuk korban banjir Jabodetabek telah dan akan terus didistribusikan oleh PKB dalam beberapa waktu ke depan.

“Saat ini kami sudah membangun beberapa posko di berbagai lokasi, dengan tim relawan lebih dari 100 orang. Tentu dengan kondisi yang ada, hal ini masih kurang dan kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi saling membantu demi kemanusiaan,” kata Anggia di Jakarta.

Alat-alat kebersihan tentu sangat diperlukan lantaran banyak sekali sampah yang berserakan di RT 13 RW 02, Jalan Inspeksi Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur dan rumah-rumah warga.

Selain berpotensi menimbulkan penyakit dan berbau busuk, dihawatirkan sampah-sampah yang bertumpuk di jalanan kembali masuk ke rumah warga apabila tidak segera dibersihkan.

Karena itu, Anggia mengapresiasi relawan PKB yang sejak 2 Januari 2019 hingga saat ini terus beraksi melakukan bersih-bersih sekaligus menyalurkan bantuan pangan bagi korban banjir di daerah tersebut.

Melalui gerakan PKB Peduli, Anggia juga mengajak lebih banyak lagi masyarakat Indonesia mendukung program-program kolaborasi seperti yang ada saat ini.

“Sebab kami ini masih merupakan tangan-tangan kecil. PKB tentu butuh bantuan tangan-tangan lain supaya semakin banyak permasalahan yang bisa dientaskan, sehingga lebih banyak saudara-saudara yang dapat ditolong,” tukas Anggia.