Teruskan Aspirasi Petani Siwalan, Ratna Juwita Minta BRIN Kirim Peneliti ke Tuban

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari meneruskan aspirasi dari Petani Siwalan, Tuban, Jawa Timur. Aspirasi tersebut disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Selasa, 21 Januari 2020.
Baca Juga: Ratna Juwita Perjuangkan Pembangunan SMK Migas di Tuban
Pada kesempatan itu, Legislator Fraksi PKB dari dapil Jatim IX (Kabupaten Tuban dan Bojonegoro) itu meminta BRIN untuk mendatangkan peneliti ke Tuban. Menurutnya, penelitian ini dibutuhkan untuk mengembangkan komoditas olahan Siwalan ke tahap industri.
"Kajian ilmiah sangat dibutuhkan untuk mengembangkan industri olahan siwalan, baik buah legen (air nira siwalan-red) agar bisa menjadi komoditas unggul dan bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia, bahkan kalau bisa diekspor ke luar negeri. Oleh karenanya, kami meminta Bapak (Kepala BRIN) bisa mengirim peneliti ke Tuban," kata Ratna.
Sementara itu, Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk pengemasan dan pengawetan olahan siwalan. Pertama, menggunakan sistem pengawetan pra pengemasan seperti yang digunakan untuk makanan olahan pada umumnya (kaleng, pounch, bio plastik dan lainnya).
"Kedua, menggunakan sinar radioaktif milik Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yang hari ini hanya ada satu mesin dan lokasinya di Jawa Barat," kata Bambang menanggapi usulan dari Ratna Juwita.
Kemudian, terkait pengiriman peneliti ke Tuban, Bambang mengatakan bahwa BRIN telah memiliki program `Penelitian Berbasis Kearifan Lokal` yang bisa diakses oleh lembaga perorangan. "Penelitian bisa berkaitan dengan `mitos` maupun inovasi daerah. Ini kami harapkan menjadi kabar baik bagi masyarakat, agar memiliki visi ke depan namun tetap melestarikan tradisi," ujarnya.
Baca Juga: RDP dengan SKK Migas, Ratna Juwita Kritisi PNBP Minyak Bumi Turun Drastis
Mendengar jawaban dari BRIN, Ratna berharap peluang tersebut dapat dihilirisasi pelaku industri setelah dilakukan penelitian. Nantinya, sambung Ratna, hasil penelitian harus dipatenkan untuk memberi apresiasi dan royalti kepada pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
"Agar pemilik hak paten tetap bisa mendapatkan penghargaan yang ada nominalnya," pungkas Ratna.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Wagub Banten Dimyati: Guru Berperan Penting Menciptakan Generasi Unggul
-
Pemkot Bandung Dorong Guru Kuasai Artificial Intelligence
-
Kalahkan Real Madrid, Barcelona Semakin Dekat Kunci Gelar Juara La Liga
-
Gelar Pendidikan Instruktur PKPB, PKB Komitmen Lahirkan Kader Ideologis Tangguh
-
Anggota Komisi I Oleh Soleh: Preman Berkedok Wartawan Juga Harus Ditindak Tegas!