Cegah Kejahatan Siber, Pemkab Tabanan Perluas Edukasi Keamanan Digital

| Minggu, 22/06/2025 23:02 WIB
Cegah Kejahatan Siber, Pemkab Tabanan Perluas Edukasi Keamanan Digital Ilustrasi keamanan cyber. (Foto: TTIS Teknokrat)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggencarkan edukasi mengenai pentingnya keamanan digital. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya kejahatan siber di tengah pesatnya transformasi digital di Bali, sejalan dengan visi "Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani".

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menegaskan bahwa keamanan digital kini menjadi bagian vital dari kehidupan masyarakat modern. 

“Komitmen kami untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani harus menyentuh seluruh lini kehidupan, termasuk keamanan di ruang maya. Masyarakat harus cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi serta melindungi data pribadinya,” ujar Bupati Sanjaya, Minggu (22/6).

Seiring meningkatnya penggunaan internet dan layanan digital di wilayah Bali, Diskominfo Tabanan mencatat adanya lonjakan ancaman siber seperti pencurian data, phishing, hingga serangan berbasis teknologi deepfake.

Sekretaris Diskominfo Tabanan, Gusti Putu Winiantara, menjelaskan sejumlah langkah praktis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan digital. 

“Langkah awal yang sangat penting adalah penggunaan password yang kuat dan unik di setiap akun. Kombinasi huruf kapital, angka, dan simbol bisa meminimalkan risiko peretasan. Jangan gunakan password yang sama di berbagai layanan,” paparnya atas seizin Kepala Dinas.

Ia juga mendorong masyarakat untuk mengaktifkan fitur Two-Factor Authentication (2FA) sebagai perlindungan tambahan. Selain itu, penggunaan firewall, antivirus, dan enkripsi data dinilai penting, terutama bagi pengguna aktif layanan daring dan pelaku UMKM digital.

Winiantara turut mengingatkan akan bahaya penyalahgunaan data biometrik dalam proses verifikasi digital yang kini marak digunakan. 

“Serangan deepfake sangat berbahaya karena bisa meniru wajah seseorang secara digital. Ini sering dimanfaatkan dalam proses verifikasi seperti pengunggahan KTP dan swafoto. Maka, kehati-hatian dan literasi digital menjadi kunci utama,” tegasnya.

Phishing juga disebut sebagai modus kejahatan digital yang paling sering terjadi, terutama melalui pesan WhatsApp, SMS, dan email palsu. 

“Jangan mudah mengklik tautan dari sumber yang tidak jelas. Sekali klik, data bisa dicuri. Waspadai juga pesan-pesan mencurigakan yang mengaku dari instansi resmi,” ujar Winiantara.

Dengan kampanye edukatif ini, Pemkab Tabanan berharap masyarakat dapat membudayakan perilaku aman digital di semua lini, mulai dari keluarga hingga komunitas. Langkah ini dinilai penting untuk melindungi masyarakat dari kejahatan siber yang kian kompleks.

Tags : Keamanan Digital , Bali , Diskominfo , Kejahatan Siber

Video Terkait