Puncak Festival Fulan Fehan Dimeriahkan 1.500 Penari Likurai

| Rabu, 30/10/2019 08:09 WIB
Puncak Festival Fulan Fehan Dimeriahkan 1.500 Penari Likurai 1500 penari Likurai meramaikan puncak Festival Fulan Fehan 2019 di Belu, NTT (foto kemenpargoid)

BELU, RADARBANGSA.COM - Tak kurang dari 1.500 penari secara serentak menampilkan Tari Likurai di acara puncak Festival Fulan Fehan 2019. Eko ‘Pace’ Supriyanto, koreografer tarian tersebut berujar, event tersebut sengaja digelar untuk meningkatkan potensi wisata NTT ke mata dunia.

Menurut Eko, Tari Likurai menyajikan kemegahan budaya dan pesona masyarakat yang istimewa sehingga diharapkan dapat memperkenalkan NTT ke seluruh pelosok penjuru dunia.

"Ajang ini menjadi ruang ekspresi untuk mengangkat potensi pariwisata dengan ujung tombak budaya dan pesona alam yang harus terus ditingkatkan secara kreatif," ujar Eko Supriyanto.

Acara puncak Festival Fulan Fehan berlangsung di kaki Gunung Lakaan Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 28 Oktober 2019. Dalam acara tersebut juga dihadirkan koreografi tarian yang menjadi cerminan ragam budaya yang ada di Indonesia.

Eko menjelaskan, persiapan pelaksanaan acara puncak Festival Fulan Fehan 2019 sudah dilakukan sejak bulan Februari.

“Semua ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kepercayaan Bupati, Wakil Bupati, Dinas Pendidikan Belu," ujar Eko yang juga koreografer opening ceremony Asian Games 2018 itu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani, menjelaskan Tari Likurai bukanlah tarian biasa. Likurai adalah tarian perang khas dari masyarakat pulau Timor, yang menceritakan perjuangan masyarakat setempat mengusir penjajah saat zaman penjajahan.

"Tarian Likurai merupakan tarian yang tidak ada dimana pun di belahan dunia. Tarian ini tentu saja menjadi tarian khas yang merupakan warisan serta budaya leluhur dari masyarakat di daerah ini," kata Rizki Handayani.

Tags : Pariwisata , Kemenparekraf , Tari Likurai , NTT