Disperindag Bali Lakukan Sidak Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg di Badung

RADARBANGSA.COM - Menyikapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan LPG 3 kg bersubsidi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali menggelar inspeksi mendadak (sidak) terpadu di wilayah Kabupaten Badung, Kamis (26/6).

Sidak ini melibatkan PT Pertamina Patra Niaga dan sejumlah instansi dalam Tim Pengawas Terpadu, termasuk Satpol PP, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata, serta Dinas Tenaga Kerja dan ESDM. Kegiatan tersebut bertujuan memastikan distribusi gas subsidi tepat sasaran serta merespons keresahan publik.

Koordinator Tim, I Wayan Pasek Putra, menyatakan bahwa langkah ini dilakukan demi menjaga akuntabilitas distribusi energi bersubsidi.

"Kami menerima banyak laporan dari warga terkait kelangkaan LPG subsidi. Sidak ini kami lakukan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan dan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran," ujarnya dikutip Sabtu (28/6).

Dari hasil sidak, ditemukan berbagai pelanggaran. Salah satu pangkalan LPG diketahui tidak memasang papan nama di tempat terbuka, melanggar aturan keterbukaan informasi kepada konsumen. Di lokasi lain, petugas menemukan pangkalan menjual gas subsidi seharga Rp20.000, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemprov Bali sebesar Rp18.000 per tabung.

Petugas langsung membina pelaku dan meminta mereka menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi pelanggaran.

Lebih jauh, tim juga menemukan penyalahgunaan LPG subsidi oleh pelaku usaha. Sebuah restoran kedapatan menggunakan tabung 12 kg dengan seal bekas LPG 3 kg yang dibeli dari outlet tidak resmi. Tak hanya itu, restoran lain menggunakan gas non-Pertamina (Prime Gas), yang tidak termasuk dalam jalur distribusi resmi gas subsidi pemerintah.

Disperindag Bali berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan ketat guna memastikan LPG bersubsidi digunakan oleh pihak yang berhak. Sidak ini juga menjadi peringatan bagi para pelaku usaha agar tidak mempermainkan aturan yang dapat merugikan masyarakat luas.