IHS Markit Catat Industri Manufaktur Indonesia Tumbuh Positif

| Selasa, 03/03/2020 11:24 WIB
IHS Markit Catat Industri Manufaktur Indonesia Tumbuh Positif Bulan Februari, PMI Indonesia Tumbuh Positif di Angka 51,9 Poin (Foto: Merderka)

 

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Industri manufatur Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif pada Februari 2020. Hal ini tercermin dari capaian Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) manufaktur Indonesia yang dirilis oleh IHS Markit, dengan memperlihatkan kenaikan dari 49,3 pada bulan Januari ke posisi 51,9 pada Februari 2020.

Peningkatan PMI manufaktur Indonesia tersebut, pertama kalinya pada kondisi bisnis sejak bulan Juni lalu. Poin PMI di atas angka 50 menandakan bahwa sejumlah sektor manufaktur masih melakukan upaya perluasan usaha atau ekspansi

Menurut data IHS Markit, kenaikan PMI manufaktur Indonesia bulan Februari didorong oleh bisnis baru dan kecepatan ekspansi output. Akibatnya, sejumlah perusahaan menambahkan lebih banyak karyawan dan aktivitas pembelian.

 

Menanggapi hasil survei PMI Februari 2020, Bernard Aw selaku Kepala Ekonom IHS Markit mengatakan, sektor manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan tentatif pada bulan Februari, dengan data PMI menunjukkan perbaikan pertama pada kondisi operasional dalam delapan bulan. Namun demikian, kenaikan indeks headline dipengaruhi oleh goncangan negatif pada rantai pasokan.

“Sementara itu timbul kekhawatiran terkait dengan rantai pasokan. Data survei menunjukkan penurunan tajam pada kinerja pemasok selama hampir tiga tahun, yang sering kali dikaitkan dengan hujan lebat dan kekurangan bahan baku di pemasok Tiongkok akibat serangan virus korona,” ujarnya. Jika situasi ini berlanjut, perusahaan perlu berjuang untuk menaikkan volume produksi disebabkan kekurangan input.

Diakui, dampak wabah penyakit virus corona (Covid-19) turut memukul dan menyeret turun kinerja manufaktur sejumlah negara Asia, setelah merontokkan aktivitas manufaktur di China. Korea Selatan dan Jepang, dua negara dengan jumlah kasus virus korona yang terus bertambah di luar China, menunjukkan penurunan tajam dalam produksi, berdasarkan survei manajer pembelian yang dirilis oleh IHS Markit.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers` Index/PMI) Korea Selatan turun ke level terendah empat bulan di 48,7 pada Februari 2020 dari 49,8 pada Januari 2020. Adapun PMI manufaktur Jepang yang dirilis Jibun Bank Japan turun ke 47,8, yang merupakan angka terendah sejak Mei 2016. Sementara itu, PMI manufaktur Taiwan turun ke bawah level 50.

Di Asia Tenggara, Thailand dan Malaysia tetap bertahan di bawah level 50, sedangkan PMI Vietnam turun ke level terendah lebih dari enam tahun di 49. Data sentimen manufaktur tersebut menunjukkan virus korona berdampak di seluruh kawasan Asia, mengganggu rantai pasokan dan menekan permintaan.

Tags : IHS Markit , PMI , Manufaktur

Berita Terkait