Permintaan Menurun, Harga Minyak Anjlok ke USD 56,61 Per Barel

| Minggu, 08/03/2020 12:26 WIB
Permintaan Menurun, Harga Minyak Anjlok ke USD 56,61 Per Barel Ilustrasi. Menurunnya permintaan minyak dunia sebabkan anjloknya harga minyak (Foto: Tabloidbintang.com)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wabah Virus Corona telah menyebabkan sebagian sektor perekonomian lumpuh salah satunya adalah konsumsi dunia terhdap minyak bumi.

Sebelumnya, International Energy Agency (IEA) melaporkan akan adanya penurunan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 yakni sebesar 500.000 barel per hari menjadi 100,1 juta barel per hari.

Selain itu Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) juga melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 akan turun sebesar 250.000 barel per hari menjadi 100,98 juta barel per hari.

Di Indonesia, Tim Harga Minyak Indonesia telah melaporkan bahwa Energy Information Administration (EIA) merilis terjadinya peningkatan stok minyak mentah AS pada bulan Februari 2020 sebesar 8,3 juta barel menjadi sebesar 443,3 juta barel dibandingkan bulan Januari 2020, yang turut mempengaruhi turunnya harga minyak dunia.

Berdasarkan hal tersebut, mau tidak mau tarif minyak dunia akan ikut terkerek. Dari perhitungan Indonesia Crude Price (ICP) rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada bulan Februari 2020 berada di harga USD 56,61 per barel.

Jika dibandingkan ICP Januari 2020 sebesar USD 65,38 per barel, ICP tersebut menurun. Disamping itu, menurut Tim Harga Minyak Indonesia harga ICP SLC pada Februari 2020 juga mengalami penurunan sebesar USD 8,59 per barel, sehingga harganya menjadi USD 57,18 per barel.

Sementara itu, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional juga mengalami penurunan seperti Dated Brent turun sebesar USD 8,06, WTI (Nymex) turun sebesar USD 6,99,  Basket OPEC turun sebesar USD 9,33 per barel, Brent (ICE) turun sebesar USD 8,19.

Pengamat menilai, penurunan harga ini dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi India. Selain itu hal ini juga dipengaruhi oleh sentimen negatif pasar atas ketidakpastian sikap Rusia terhadap rencana OPEC+ untuk melakukan tambahan pemotongan produksi minyak mentah sebesar 600.000 barel per hari.

Tags : Corona , Minyak , OPEC , Barel , Menurun

Berita Terkait