Bank Dunia Rekomendasikan 6 Langkah Kebijakan Hadapi Covid-19

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wabah virus corona telah menyebabkan lumpuhnya perekenomian negara di beberapa sektor. Contohnya di sektor pariwisata dan maskapai penerbangan, wabah virus corona meyebabkan penurunan secara drastis. Beberapa negara telah mengkonfirmasi untuk menutup sektor penerbangannya yang dengan demikian pendapatan di sektor - sektor terkait juga dipastikan turun tajam.

Bank Dunia dalam laporannya merekomendasikan enam langkah kebijakan yang dapat diambil terhadap beberapa negara - negara khususnya pada negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik. Dalam keterangannya, Bank Dunia mengatakan negara di Asia Timur dan Pasifik dihadapkan pada guncangan ekonomi global yang lebih serius ketika pandemi Covid-19 melanda.

“Negara-negara Asia Timur dan Pasifik harus bertindak cepat, kooperatif, dan dalam skala yang besar. Laporan ini memberikan enam rekomendasi kebijakan utama untuk pengambil kebijakan di negara – negara di Kawasan Asia Timur Pasifik,” demikian kutipan resmi Bank Dunia.

Langkah pertama adalah, penyesuaian kebijakan kesehatan dan kebijakan ekonomi makro. Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti lockdown dan larangan bepergian. Selain itu langkah-langkah moneter dan investasi awal di bidang kesehatan juga disarankan.

Langkah kedua, meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan untuk memenuhi permintaan periode pandemi yang berkepanjangan. Langkah-langkah inovatif seperti mengubah tempat tidur rumah sakit biasa untuk penggunaan ICU dan melakukan pelatihan bagi tenaga kerja kesehatan juga diperlukan.

Disamping itu pemerintah dapat memastikan akses yang memadai bagi masyarakat miskin untuk perawatan gratis atau bersubsidi.

Langkah ketiga, penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter dengan meningkatkan produksi dan lapangan pekerjaan selama pekerja diwajibkan untuk tinggal di rumah. Serta memberi subsidi untuk pembayaran dan pengeluaran untuk perawatan kesehatan

Langkah keempat, mempermudah akses di sektor financial kredit untuk rumah tangga untuk mengurangi kesulitan dan melancarkan konsumsi, serta permudah akses ke likuiditas bagi perusahaan untuk membantu mereka bertahan dari guncangan ekonomi saat ini. Bagi negara-negara yang lebih miskin, keringanan utang sangat penting.

Kelima, kebijakan perdagangan harus tetap terbuka. Untuk mempertahankan produksi pasokan esensial bagi konsumen domestik, beberapa negara telah memberlakukan pembatasan ekspor produk medis. Ilmu ekonomi dan pengalaman baru-baru ini menunjukkan bahwa langkah-langkah ini pada akhirnya merugikan semua negara, terutama negara – negara yang lebih rapuh.

Keenam, meningkatkan kerja sama internasional di seluruh bidang dan mengembangkan kemitraan swasta-pemerintah, khususnya untuk memastikan pasokan produk medis utama. Semua negara harus menyadari bahwa, selain aksi nasional yang berani, peningkatan kerja sama internasional adalah vaksin yang paling efektif melawan ancaman besar ini.