Kementan: Indonesia Hadapi Tantangan Kendalikan Rabies

| Senin, 05/10/2020 12:37 WIB
Kementan: Indonesia Hadapi Tantangan Kendalikan Rabies Penyakit Rabies pada Anjing (Doc: PHU)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan, Nasrullah menyampaikan jika Rabies atau penyakit anjing gila masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan di Indonesia.

Meski pihaknya berkomitmen untuk mendukung program Indonesia bebas rabies di 2030, tidak bisa dipungkiri tantangan untuk mengendalikan penyakit tersebut tetap masih ada.

“Tercatat delapan provinsi dan beberapa kabupaten serta pulau di Indonesia bebas penyakit ini, sedangkan sisanya masih merupakan wilayah tertular,” ungkap Nasrullah dalam webiner daring, 5 Oktober 2020.

Untuk mempercepat proses pengendalian rabies, makan pihaknya akan mendukung perencanaan yang baik, serupa dengan target dan proses pengendaliannya yang harus terperinci.

"Target per wilayah dan upaya pengendaliannya juga harus dibuat lebih jelas, sehingga dukungan anggaran untuk pengendalian dapat direncanakan dengan tepat,” tegasnya.

Ia lantas menyampaikan bahwa program dan strategi pengendalian rabies di Indonesia memang berhadapan dengan berbagai macam tantangan, namun ia mencatat juga bahwa ada banyak pembelajaran dan kisah sukses pelaksanaan program ini. 

"Beberapa wilayah berhasil kita nyatakan bebas dari rabies dengan implementasi program pengendalian dan surveilans intensif. Kita optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak, khususnya partisipasi masyarakat, target bebas rabies 2030 dapat kita capai" ungkapnya.

Sementara itu jika di kawasan Asia progres pengendaliannya juga tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Saat ini kawasan regional juga menghadapi permasalahan yang sama, seperti anjing sebagai penyebab utama penyebaran rabies yang masih dilepasliarkan, keterbatasan sumberdaya, dan masih rendahnya tingkat vaksinasi. 

Ia memaparkan jika munculnya vaksin oral bisa dijadikan salah satu solusi untuk mengendalikan rabies karena hasilnya ternyata cukup menjanjikan. 

"Ada potensi penggunaan vaksin oral rabies untuk meningkatkan tingkat vaksinasi pada anjing," tambahnya.  

Beberapa percobaan lapangan telah dilakukan di beberapa negara seperti di Thailand dan negara lainnya.

Percobaan ini kata ia, menunjukkan bahwa melalui penanganan sesuai standar vaksin oral terbukti aman dan dapat menimbulkan kekebalan yang diharapkan. 

Tags : Rabies , Anjing Gila , Kementan

Berita Terkait