Petani Keluhkan Harga Tembakau yang Kian Anjlok

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Para Petani Tembakau di Jatim yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mengeluhkan terkait turunnya harga tembakau di wilayahnya.

Mereka mengatakan meski petani telah memasuki musim panen di September lalu, namun kepastian kebutuhan akan tembakau masih belum jelas.

“Meskipun panen namun sampai saat ini belum terjadi kepastian dari pabrikan maupun pedangan besar dalam hal jumlah kebutuhan yang akan diserap dari petani,” kata ketua APTI Jatim Amin Subarkah dalam keterangannya, kemarin sore.

Dikatakannya, di tahun 2019 cukai juga naik namun tak membuat petani tembakau melalukan demo. Kini Industri dikejutkan dengan kenaikan 23 persen harga cukai rokok.

"Tapi pasar tembakau waktu itu cukup kondusif artinya tembakau terbelih dengan average harga yang cukup baik sehingga tidak ada apa-apa, Petani tersenyum, pengusaha juga tersenyum. Harapan kami ya seperti itu ditahun 2020," ujar Amin

Kini ditahun 2020, Ia menyebut jika fenomenanya tidak seperti yang diharapkan oleh para petani tembakau. Para perani tembakau malah melakukan demo karena permasalahan anjloknya harga tembakau.

APTI lantas juga meminta komitmen dari pemerintah dalam urusan pertembakauan di Jatim.

“Ada banyak masalah misalnya urusan pupuk bersubsidi dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada petani,” terang Amin.

Mereka berharap pemerintah juga dapat mendorong meningkatkan kualitas dari tembakau asal Jatim.

“Kalau kualitasnya baik tentunya diharapkan tidak lagi pabrikan yang menilai tembakau asal Jatim jelek,” tukas mereka.

Petani tembakau di Jatim, sambung Amin Subarkah, meminta ada komitmen dari pemerintah buka tutupnya gudang pembelian tembakau.

”Kalau terlambat adanya pembukaan gudang pembelian, petani tembakau terpaksa membakar tembakaunya. Oleh sebab itu kami minta komitmen dari pemerintah dalam mengurus tata niaga tembakau di Jatim,” imbuhnya.