GINSI Ajak Importir Patuhi Mekanisme SiMoDis

| Kamis, 08/10/2020 11:54 WIB
GINSI Ajak Importir Patuhi Mekanisme SiMoDis Bank Indonesia. (Foto: inewsid)

JAWA TIMUR, RADARBANGSA.COM - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur mensosialisasikan kepada importir ataupun pengusaha terkait Aturan beserta Implementasi Sistem Informasi Monitoring Devisa Terintegrasi Seketika ( SiMoDIS ) Besutan Bank Indonesia (BI).

Ketua Ginsi Jawa Timur (Jatim) Romzi Abdullah Abdat, meminta kepada seluruh anggotanya untuk tetap menjaga kepatuhan terhadap mekanisme monitoring sistematis tersebut.

“Sebagai pengusaha, kita akan mendapatkan berbagai insentif apabila dalam pelaksanaan pengisian data ekspor dan ekspor dilandasi kepatuhan,” seru Romzi di acara Sosialisasi Implementasi SiMoDIS, Kamis 7 Oktober 2020.

Nilai tambah ini kata Romzi, berupa Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), kawasan berikat dan Authorized Economic Operator (AEO) serta jalur prioritas atau mitra utama, termasuk proses Clearance yang lebih cepat.

Aritnya, dengan kepatuhan, para importir atau pengusaha akan mendapat kemudahan, seperti kelancaran dalam pelayanan hingga fasilitas fiskal.

“Dengan fasilitas, kita bisa menekan biaya logistik yang selama ini masih dikisaran 17 persen. Berbeda kalau mendapat jalur khusus, biaya akan bisa ditekan hingga 9 persen,” urainya.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Elly Silitonga menjelaskan, SiMoDIS merupakan upaya pengendalian defisit transaksi berjalan agar efektif dan terintegrasi terhadap ekspor maupun impor. Untuk pemantauan transaksi ekspor, kata Elly, sudah terlaksana sejak 2012 dengan tingkat kepatuhan pelaporan pengusaha naik di atas 95%.

“Diperlukan penguatan dengan memperluas dan mengintegrasikan cakupan monitoring devisa ekspor dan impor, termasuk transaksi e-commerce antar negara. Dengan harapan, informasi data dapat dijadikan dasar pengembalian kebijakan dalam menciptakan perdagangan yang positif dan sehat,” jelas Elly

SiMoDIS ini juga dinilai sebagai upaya baik pemerintah untuk mengetahui dengan cepat tentang berapa kebutuhan dolar yang diperlukan. Disamping itu juga sistem dari BI ini untuk mengetahui devisa yang dikumpulkan dari ekspor.

“Karena, selama ini prosesnya terlalu lama, akhirnya data yang terekap tidak banyak berguna. Padahal, sistem ini sangat mudah dan tidak membebani pengusaha. Cuma, sejauh ini tidak ada yang memperhatikan,” tukasnya.

Tags : SiMoDis , Importir , Ginsi

Berita Terkait