ESDM Lirik Selat Pantar NTT untuk Pembangunan PLTAL

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melirik Kawasan Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTA).

Saat ini pihaknya telah menyelesaikan tahapan pengunduhan data kecepatan arus dari alat ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler) untuk mendapatkan data kecepatan arus laut selama 30 hari di Selat Pantar.

Berdasarkan penelitian pada 2011, selat ini memiliki kecepatan arus rata-rata cukup deras, sekitar 2 m/s, sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pembangkit listrik.

“Lokasi Selat Pantar dipilih karena berada di luar Pulau Jawa, sesuai dengan kegiatan prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS 2020-2024),” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama ESDM, Agung Pribadi di Jakarta, Selasa 20 Oktober 2020.

Ia menambahkan rangkaian penelitian ini dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target 23% bauran EBT pada tahun 2025. Penelitian ini telah berfokus pada potensi dan kajian teknologi pemanfaatan energi arus laut.

“Tim juga melakukan Recognize sebelum pelaksanaan ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi sarana dan prasarana yang ada. Namun penelitian lapangan dit itikberatkan pada penelitian kecepatan arus laut selama satu bulan,” ungkap Agung.

Tujuan pengukuran arus ini untuk mengetahui pola arus di daerah penelitian yang erat kaitannya dengan data potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan dari energi arus.

Pada tahap akhir, para peneliti akan melakukan pengolahan data hasil penelitian yang meliputi pemodelan sebaran kecepatan arus, potensi energi laut, serta interpretasi hasil pemodelan dan analisis hasil pengolahan data.