Indonesia Akan Fokus Gunakan Energi Hijau Produksi Dalam Negeri

| Selasa, 16/03/2021 23:29 WIB
Indonesia Akan Fokus Gunakan Energi Hijau Produksi Dalam Negeri Menteri ESDM, Arifin Tasrif (Doc: Humas ESDM)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Indonesia terus berupaya memanfaatkan teknologi dalam negeri untuk memproduksi energi hijau dan fokus menggunakan sumber energi dalam negeri guna mengurangi masalah neraca perdagangan.

Dalam forum Global Commission on People-Centred Clean Energy Transitions yang diselenggarakan oleh International Energy Agency (IEA), Senin, 15 Maret 2021 lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan bahwa transisi menuju energi ramah lingkungan dan berkelanjutan harus memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, ketersediaan, kesetaraan, dan keandalan energi bersih.

"Indonesia telah bertransformasi dari rezim subsidi energi yang tidak efisien dan membebani menjadi kebijakan yang lebih efektif dan efisien, dengan memanfaatkan lebih banyak sumber energi dalam negeri, terutama gas alam dan energi terbarukan, untuk mengurangi masalah neraca perdagangan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif seperti dilansir dari antaranews.com, Selasa, 16 Maret 2021.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memiliki sejumlah kebijakan transisi energi yang melibatkan masyarakat, di antaranya kebijakan reformasi subsidi energi sekaligus menjaga keterjangkauan dan keamanan pasokan energi.

Di samping itu, Indonesia juga telah menjalankan program mandatori Biodiesel 30 persen (B30) guna mengurangi impor bahan bakar fosil, di mana RI memanfaatkan kelapa sawit sebagai sumber bahan bakar nabati dalam mengurangi emisi, di samping mencari peluang untuk pembangunan ekonomi yang lebih besar.

"Kami menetapkan target transisi energi secara ambisius menuju energi bersih. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan co-firing biomassa terhadap beberapa pembangkit listrik dan berusaha memperluas skala penggunaan teknologi ini," tuturnya.

Indonesia memiliki dua target besar dalam program transisi energi yaitu target bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29 persen dari baseline tahun 2030 sesuai Paris Agreement. Data bauran energi nasional saat ini tercatat berada pada angka 11,5 persen dari target sebesar 23 persen.

Indonesia membutuhkan total investasi sektor energi ramah lingkungan sekitar 167 miliar dolar AS untuk 56 GigaWatt (GW) tambahan pembangkit energi hijau untuk memangkas emisi, sehingga bisa mewujudkan komitmen Paris Agreement.

Tags : Menteri ESDM , Energi Hijau , Biodiesel , Indonesia

Berita Terkait