Vaksin Sinopharm Tiba, Wamen BUMN: Untuk Vaksinasi Berbayar

| Selasa, 13/07/2021 14:44 WIB
Vaksin Sinopharm Tiba, Wamen BUMN: Untuk Vaksinasi Berbayar Vaksin Covid (Doc: Klik Dokter)

RADARBANGSA.COM - Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan 1,4 juta dosis vaksin impor jenis Sinopharm buatan perusahaan farmasi asal China telah tiba di Indonesia.

Vaksin itu diperuntukkan bagi vaksinasi gotong royong individu (vaksinasi berbayar) yang dijalankan Kimia Farma (KAEF).

"Hari ini kita menyaksikan bahwa sudah menerima kurang lebih sekitar 1,408 juta dosis vaksin dengan merek Sinopharm yang dibawa oleh Garuda Indonesia dengan penerbangan GA 891," kata Pahala Mansury di Jakarta, seperti dikutip pada Selasa 13 Juli 2021.

Pahala menjelaskan dalam tiga hari ke depan juga akan datang lagi vaksin Sinopharm sebanyak 4 juta dosis yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang vaksinasi COVID-19 menetapkan jenis vaksin Sinopharm yang dipakai dalam program vaksinasi gotong royong baik perusahaan maupun individu.

Perusahaan membeli vaksin dari pemerintah yang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin), lalu vaksin itu diberikan kepada para karyawan.

Adapun rincian harga vaksin sebesar Rp375.000 dengan biaya penyuntikan Rp125.000 per dosis. Vaksin COVID-19 harus dua kali injeksi, sehingga total uang yang harus ditanggung perusahaan mencapai Rp1.000.000 per karyawan.

Sedangkan masyarakat harus membayar senilai Rp879.140 untuk mendapatkan vaksin tersebut yang dapat dibeli di klinik-klinik milik Kimia Farma.

Rinciannya, pembelian vaksin individu seharga Rp321.660 per dosis dan tarif layanan sebesar Rp117.910 per sekali suntik. Untuk dua dosis vaksin, harga vaksin adalah sebesar Rp643.000, sedangkan untuk dua kali layanan injeksi tarifnya Rp253.820.

Tags : Sinopharm , Vaksin Berbayar

Berita Terkait