Covid Masih Tinggi, Bank Indonesia Diperkirakan Tahan Suku Bunga
RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan untuk lima kali berturut-turut, pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis 22 Juli 2021. Kasus penularan Covid-19 yang masih tinggi menjadi faktor utama.
Sebanyak 29 ekonom yang disurvei Bloomberg, memperkirakan BI akan mempertahankan 7 days reverse repurchase rate di 3,5%.
Gubernur Perry Warjiyo telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2021 pada awal bulan ini karena lonjakan tajam dalam kasus Covid-19 dan kematian yang memicu PPKM Darurat Jawa-Bali, pada awal Juli lalu.
Meskipun melemahnya permintaan dapat menekan inflasi ke level terendah 10 bulan di bulan Juni, Indonesia dinilai hanya memiliki sedikit ruang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut tanpa melemahkan rupiah.
Nilai tukar rupiah telah jatuh lebih dari 2% sejak rapat kebijakan BI terakhir pada 17 Juni lalu, dipicu oleh kekhawatiran bahwa varian delta yang menyebar cepat dapat menyebabkan semacam wabah besar seperti yang menimpa India dan Brasil. Aksi jual diperparah oleh sinyal bahwa Federal Reserve AS akan segera mulai membahas pengetatan moneter.
Ekonom di PT Bank UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja mengatakan Indonesia perlu menarik cadangan devisanya atau melakukan intervensi di pasar domestik untuk mengurangi beberapa tekanan jual.
Dia memperkirakan rupiah akan turun menjadi 14.700 per dolar AS pada kuartal ini, kemudian melemah menjadi 14.800 per dolar hingga kuartal pertama 2022.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Enea Bastianini Maklumi Ducati Kesulitan Tentukan Pembalap di MotoGP 2025
-
Anggota DPR-DPD-DPRD Terpilih Maju Pilkada Wajib Mundur, ini Alasannya!
-
Gunung Semeru Terpantau Dua Kali Erupsi Kamis Pagi
-
Pertamina Siagakan Pasokan Avtur untuk Keberangkatan Haji 2024
-
Menkop UKM Optimis Startup Lokal Siap Jangkau Pasar Global