Gubernur BI Ungkap Strategi Hadapi Tappering Bank Sentral AS
RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memitigasi ancaman dari Tappering Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo merinci kebijakan ini meliputi penyesuaian suku bunga, pengurangan likuiditas, stabilisasi nilai tukar sebagaiannya.
"Semua ini telah kami pelajari dari krisis-krisis yang lalu," ungkap Perry.
Perry menerangkan mengatakan efisiensi nilai tukar rupiah dan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tidak bisa dilihat hanya dengan teori saja di tengah keadaan yang sangat kompleks dan ketidakpastian pasar saat ini.
Maka dari itu, BI lanjutnya, akan mengintervensi pasar domestik melalui spot, Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), dan pembelian SBN di pasar sekunder.
Dengan seluruh kebijakan moneter tersebut, Perry optimistis stabilisasi ekonomi akan lebih baik, sehingga menuju ekonomi berdaya tahan dalam menghadapi tapering The Fed nantinya.
Selain itu, kebijakan makroprudensial BI juga direlaksasi dalam menghadapi situasi saat ini karena kebijakan moneter tak bisa berdiri sendirian, melalui pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) dan lainnya.
"BI juga terus menguatkan koordinasi dengan pemerintah agar ekonomi berdaya tahan, tidak hanya untuk stabilisasi namun juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkas Perry.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Paparkan Langkah Pasca Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat
-
Thailand Open 2024: Kalahkan Wakil Korea Selatan, Rehan/Lisa ke 16 Besar
-
Luncurkan Platform LSM, Gus Halim: Metode Komplit Tingkatkan SDM Desa
-
Jusuf Kalla Pastikan PMI Bantu Evakuasi-Rehabilitasi Lokasi Bencana di Sumatera Barat
-
DPR: RAPBN 2025 Harus Berbasis RPJMN Presiden Baru yang Dilantik