IHSG Sesi I Merosot Tertekan Harga Komoditas

RADARBANGSA.COM - Pergerakan IHSG di akhir sesi I kian melemah pada Kamis Siang. IHSG terpersosok 1,11 persen atau 73 poin menjadi 6.528, melanjutkan tren penurunan sejak sesi pembukaan yang memerah di level 6.578.
Mayoritas investor asing menjual saham dengan nilai penjualan Rp221, miliar dengan volume 6,76 juta lot. Saham yang paling banyak dijual oleh asing yaitu BBRI, BBCA, PTBA, TLKM, EXCL.
Di sisi lain Wall Street sehari sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi penurunan. Tekanan tambahan datang dari pelemahan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, CPO, timah dan nikel.
Sepanjang hari, indeks sempat menyentuh level tertinggi 6.600 dan terendah di level 6.521 yang konsisten di zona merah. Sebanyak 126 emiten menguat, 387 emiten melemah dan 136 emiten stagnan. Semua sektor melemah, kecuali sektor teknologi menguat 0,37 persen menjadi 9.302.
Sektor-sektor yang melemah adalah sektor properti -0,81 persen menjadi 859, sektor industri dasar -1,71 persen menjadi 1.178, sektor infrastuktur -1,04 persen menjadi 969.
Sektor transportasi merosot 0,95 persen menjadi 1.200, keuangan -0,74 persen menjadi 1.520, energi -2,99 persen menjadi 995 dan aneka industri -1,61 persen menjadi 1.071 sektor kesehatan -0,72 persen menjadi 1.395.
Dari indeks Kompas100, saham yang menjadi top gainer adalah INTP 3,52 persen, SCMA 2,31 persen, SMGR 1,31 persen, LPPF 1,67 persen, ASII 1,67 persen. Sementara yang bergerak stabil adalah TOWR, SMRA, DMAS, SSMS.
Lima emiten yang melemah paling dalam yaitu ITMG -6,21 persen, SRTG -6,14 persen,UNTR -5,51 persen, RALS -5,19 persen, MEDC -5,04. persen.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Menko PM Cak Imin Nyatakan 100 Sekolah Rakyat Beroperasi Penuh Awal Agustus
-
KDM Tegaskan RS Welas Asih Milik Pemprov Jabar, Dibiayai APBD
-
Harga Emas Antam 9 Juli Turun Rp12.000 per Gram
-
Menaker Yassierli: Dibutuhkan Gerakan Kolektif Hapus Praktik Pencaloan Rekrutmen Tenaga Kerja
-
Warung Remang di Lahan PT KAI Ponorogo Dibongkar, 13 Pekerja Positif HIV