Harga Komoditas Naik, Inflasi Desember 0,57 Persen
RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) akhir tahun 2021 terjadi inflasi sebesar 0,57 persen month to month (mtom).
Sementara tingkat inflasi tahun kalender (ytd) dan untuk inflasi tahunan sama - sama sebesar 1,87 persen (yoy).
BPS melihat bahwa mayoritas harga komoditas dan bahan kebutuhan pokok pada periode akhir tahun mengalami kenaikan.
"Karena ini bulan Desember maka inflasi tahun kalender sama dengan inflasi tahun ke tahun 2021 dimana tercatat inflasinya sebesar 1,87 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin 3 Januari 2021.
Tercatat dari 90 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) yang dipantau, terdapat 88 kota mengalami inflasi. Kemudian untuk 2 kota lainnya mengalami deflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi Pekanbaru sebesar 0,07 persen.
Sementara itu untuk deflasi tertinggi, lanjut Margo, terjadi di Dumai sebesar -0,13 persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Bukit Tinggi sebesar -0,04 persen.
"Dari kota inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura ini karena angkutan udara andilnya 0,94 persen dan ikan ekor kuning andilnya di Papua sebesar 0,29 persen dan ikan tongkol atau ikan ambu - ambu memberikan inflasi di Jayapura 0,14 persen," sambungnya.
Penyebab terjadinya inflasi pada Desember 2021 menurut kelompok pengeluaran utamanya disebabkan oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Inflasi dari kelompok tersebut sebesar 1,61 persen dengan andil terhadap total inflasi sebesar 0,41 persen. Kemudian kelompok pengeluaran untuk kelompok pengeluaran transportasi andilnya 0,07 persen dengan tingkat inflasi sebesar 0,62 persen.
Lebih lanjut komoditas yang dominan memberikan andil besar terhadap inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau adalah dari cabe rawit dengan andil 0,11 persen. Selanjutnya minyak goreng dengan andil 0,08 persen serta telur ayam ras dengan andil terhadap inflasi Desember 2021 sebesar 0,05 persen.
"Sedangkan untuk kelompok transportasi inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,06 persen," pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Apresiasi Dukungan Percepatan Pembangunan Desa, Kemendes PDTT Gelar CSR-PDB Award 2024
-
Hadapi Korea Selatan di Perempatfinal Piala Thomas, Indonesia Siap Berjuang Keras
-
Pemerintah Kucurkan Rp609,8 Triliun untuk Pengembangan Desa
-
Hardiknas 2024, Ketua DPR RI Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
-
Presiden Jokowi Teken UU Desa, Masa Jabatan Kades Diperpanjang