Krisis Rusia-Ukraina Perburuk Kenaikan Harga Pangan

| Kamis, 17/02/2022 08:28 WIB
Krisis Rusia-Ukraina Perburuk Kenaikan Harga Pangan Sektor Pertanian Gandum (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga gandum, jagung, dan kedelai akan meroket jika Rusia menginvasi Ukraina.

Melansir MarketWatch, sejumlah analis mengatakan, memanasnya krisis Rusia-Ukraina dapat mengganggu ekspor gandum dan jagung global, bahkan meningkatkan harga pangan.

Kenaikan harga pangan khususnya, gandum, jagung, dan kedelai akan berdampak pada biaya makanan konsumen, termasuk minyak goreng.

“Situasi Rusia-Ukraina dapat mengganggu sumber utama ekspor gandum dan jagung global untuk jangka waktu yang tidak diketahui,” kata Sal Gilbertie, presiden dan kepala investasi di Teucrium Trading, dikutip Kamis 17 Februari 2022.

Ketiga komoditas mencatatkan capaian harga tertinggi multiyear pada tahun lalu. Gandum dan kedelai naik ke harga penyelesaian tertinggi sejak 2012, dan jagung tertinggi sejak 2013.

Hingga Selasa kemarin harga gandum berjangka sudah naik hampir 4% sepanjang tahun ini, menurut Dow Jones Market Data.

Rusia adalah pengekspor gandum terbesar di dunia, demikian pulq, Ukraina juga merupakan pengekspor utama. Menurutnya, gabungan kedua negara mewakili 29% dari perdagangan gandum global.

“Konflik militer yang berkepanjangan yang mengganggu perdagangan, dapat membuat sebagian besar gandum tidak tersedia untuk pasar ekspor,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ukraina adalah salah satu pengekspor biji-bijian dan minyak sayur terbesar di dunia, dan pengekspor utama komoditas jagung.

Kenaikan harga jagung akan mempengaruhi harga kedelai karena keduanya bersaing memperebutkan lahan tanaman yang sama.

Kenaikan harga untuk kedua komoditas tersebut akan mempengaruhi harga banyak makanan kemasan yang mengandung minyak jagung dan kedelai.

Sebagai informasi, konsumen telah menghadapi biaya makanan yang tinggi sejak pandemi dimulai. Harga pangan, yang diukur dengan indeks harga konsumen, naik 3,4% sepanjang tahun pada tahun 2020 dan 3,9% pada tahun 2021, meningkat signifikan dari kenaikan tahun 2019 sebesar 1,9%.

Departemen Pertanian AS memperkirakan harga pangan akan naik antara 2% dan 3% tahun ini.

Tags : Harga Pangan , Rusia , Ukraina

Berita Terkait