Pertamina Klaim Hemat Anggaran Rp6 Triliun Meski Harga Minyak Naik

| Rabu, 31/08/2022 18:30 WIB
Pertamina Klaim Hemat Anggaran Rp6 Triliun Meski Harga Minyak Naik Kilang Minyak (Foto: Wajibbaca)

RADARBANGSA.COM  - Di tengah kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan biaya produksi BBM, PT Pertamina (Persero) justru mengklaim sukses menghemat biaya operasional sekitar Rp 6 Triliun.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menuturkan keberhasilan ini berasal dari penghematan biaya yang dilakukan sejak awal tahun. 

Selama ini porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah, yang mencapai 92% dari Biaya Pokok Produksi. Investasi upgrading Kilang Minyak Pertamina yang telah dijalankan dalam 4 tahun terakhir ini, telah berhasil meningkatkan fleksibilitas minyak mentah. 

“Artinya, jika selama ini Kilang Pertamina hanya dapat memproses minyak mentah tertentu saja yang harganya mahal, maka mulai tahun lalu sudah mampu memproses minyak mentah dengan sulfur content lebih tinggi yang sumbernya banyak dan harganya lebih murah. Inilah langkah strategis Pertamina yang telah berhasil secara signifikan menurunkan  biaya produksi BBM,” kata Nicke.

Selain itu, efisiensi energi di seluruh area operasional dari hulu ke hilir,  juga memberikan penghematan biaya yang signifikan,.

“Terobosan juga signifikan untuk mencapai efisiensi Pertamina Group adalah sentralisasi pengadaan barang dan jasa, serta integrasi dan optimalisasi seluruh aset dari hulu ke hilir,” ungkapnya. 

Tidak hanya menghemat biaya, bahkan Pertamina Group juga berhasil meningkatkan pendapatan dengan melakukan ekspor produk-produk bernilai tambah tinggi, seperti HVO (D100 berbasis kelapa sawit)  dan Low Sulfur Fuel Oil. 

 Demand dunia terhadap produk-produk low carbon terus meningkat. Dengan upgrading Kilang yang telah dilakukan, saat ini Pertamina mampu menghasilkan produk-produk tersebut, sehingga berhasil menangkap peluang yang sangat prospektif ini.

"Bagi kami, penghematan biaya bukan sekedar cutting cost, tapi mengubah operating model serta memperbaiki bisnis proses, sehingga seluruh program tetap terlaksana dan seluruh target pun tercapai, namun dengan biaya yang lebih rendah." pungkas Nicke.

 

 

Tags : Pertamina , Subsidi BBM