Krisis Pasokan, Permintaan Batubara China akan Meroket Jelang Musim Dingin

| Jum'at, 16/09/2022 11:13 WIB
Krisis Pasokan, Permintaan Batubara China akan Meroket Jelang Musim Dingin Komoditas Batubara (Foto: Porto News)

RADARBANGSA.COM - Permintaan batubara dari China kemungkinan akan kembali dalam jumlah besar di bulan mendatang. Konsumsi diperkirakan meningkat jelang krisis di musim dingin bulan depan.

Sebelum krisis pasokan dan harga yang tinggi terjadi, para perencana ekonomi telah mendesak perusahaan-perusahaan batu bara untuk mempertahankan harga yang stabil menjelang permintaan puncak di akhir September ini.

Pemerintah China telah memerintahkan untuk meningkatkan produksi hingga ke level tertinggi.

Beijing juga menjanjikan untuk meningkatkan kapasitas tahun ini sebesar 300 juta ton, sekitar jumlah batu bara yang biasa dibeli China dari luar negeri setiap tahun.

China menghadapi tantangan yang lebih berat musim ini, adanya impor energi yang lebih sedikit, kendala pada jaringan kereta api, dan pembangkit listrik tenaga air yang menyusut karena kekeringan hebat di barat daya.

“Kami melihat kemungkinan besar musim dingin (di China) yang lebih dingin tahun ini, sementara ketersediaan pengiriman spot domestik akan tetap ketat karena keterbatasan kapasitas kereta api,” kata Li Xuegang, analis dari Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China (CCTD) seperti dikutip Bloomberg, Jumat 16 September 2022

Crystal Wong, analis kredit di S&P Global Ratings, mengatakan tambahan pasokan China dapat membantu mendorong harga patokan Newcastle. Wong menyebutkan, tambahan pasokan China akan membuat harga patokan batubara akan lebih rendah menjadi USD120 per ton tahun depan, dan USD80 per ton pada 2024, dari sekitar USD250 per ton hingga akhir 2022.

Tags : Batubara China , Batubara

Berita Terkait