Harga Emas Meroket di tengah Kekhawatiran Resesi

RADARBANGSA.COM - Harga emas berada di posisi tertingginya selama 7 bulan terakhir di angka USD1.851,41 per ons atau naik 0,7%.

Emas bertahan sangat stabil meski The Fed mengegncarkan kebijakan moneter untuk mengurangi inflasi negara tersebut. 
Harga emas meroket lantaran investor mengkhawatirkan proyeksi resesi 2023, membuat aset berisiko berguguran disamping menguatnya aset safe heaven. 

Pejabat The Fed dengan jelas mengatakan bahwa suku bunga bakal terus naik dan tidak akan ada penurunan pada 2023. Tentu ini bertentangan dengan perhitungan pasar, menurut Tai Wong, trader Heraeus Precious Metals di New York.

Menurut laporan Reuters, terbaru emas berjangka Amerika Serikat ditutup melonjak 1,1% menjadi USD1.846,1 per ons.

“Dengan ekonomi yang bisa masuk ke jurang resesi, ketidakpastian atas jalur kenaikan suku bunga the Fed dan risiko geopolitik, investor tetap sedikit berhati-hati, dan emas terlihat cukup menarik,"sambung Wong. 

Sementara itu harga emas antam hari ini dibanderol di Rp 1.031.000 per gram, atau naik Rp 2.000 per gram. Hal yang sama terjadi pada harga buyback yang naik menjadi Rp931.000 per gram.