Potensi Bursa Karbon RI Lebih dari Rp3.000 Triliun

| Selasa, 26/09/2023 10:36 WIB
Potensi Bursa Karbon RI Lebih dari Rp3.000 Triliun Pembuangan Gas oleh PLTU Sebabkan Polusi Udara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, potensi pasar karbon Indonesia mencapai lebih dari Rp3.000 triliun, sehingga peluncuran bursa karbon hari ini bisa menjadi langkah konkret untuk menggarap perdagangan karbon.

"Potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp3.000 triliun, bahkan bisa lebih. Sebuah angka yang sangat besar," kata Jokowi saat pidato seperti dikutip, Selasa 26 September 2023.

Jokowi mengatakan, perdagangan perdana karbon pada hari ini menjadi salah satu kontribusi Indonesia untuk berjuang melawan krisis perubahan iklim. Nantinya, lanjut Presiden, hasil dari perdagangan karbon akan direinvestasikan pada upaya-upaya yang menjaga kelestarian lingkungan, khususnya pengurangan emisi karbon.

Pada perdagangan hari ini, tercatat volume perdagangan karbon mencapai 459.914 tCO2e, dengan frekuensi transaksi 13 kali senilai Rp69.600. Adapun proyek yang terdaftar adalah, Pertamina NRE Proyek Lahendong Unit 5 dan 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan, sejauh ini Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam nature based solutions, bahkan menjadi satu-satunya negara yang sebesar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam.

"Tentu ini akan menjadi sebuah kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan arah dunia yang sedang menuju kepada ekonomi hijau," ujar Presiden.

Dia menilai, saat ini ancaman perubahan iklim sudah secara nyata bisa dirasakan, seperti kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir hingga polusi udara.

"Bursa karbon yang kita luncurkan hari ini bisa menjadi sebuah langkah konkret, bisa menjadi sebuah langkah besar bagi Indonesia mencapai target NDC (Nationally Determine Contribution)," katanya.

 

 

Tags : Bursa Karbon , Karbon

Berita Terkait