Tahun Depan Pasokan Pangan akan Terhambat Cuaca Kering

| Kamis, 28/12/2023 12:12 WIB
Tahun Depan Pasokan Pangan akan Terhambat Cuaca Kering Sektor Pertanian Gandum (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Fenomena cuaca El Nino, yang menyebabkan kekeringan di sebagian besar wilayah Asia pada tahun ini, diperkirakan akan terus berlanjut hingga paruh pertama tahun 2024.

Kondisi ini berpotensi membahayakan pasokan beras, gandum, minyak kelapa sawit, dan produk pertanian lainnya di beberapa negara eksportir dan importir produk pertanian terbesar di dunia.

Melansir laman Reuters, para pedagang dan pejabat memperkirakan produksi beras Asia pada paruh pertama tahun 2024 akan turun karena iklim yang lebih kering. Penyusutan permukaan waduk kemungkinan besar akan memangkas hasil panen.

Pasokan beras dunia sudah mengetat tahun ini setelah fenomena cuaca El Nino memangkas produksi. Situasi ini mendorong India, sebagai eksportir terbesar beras dunia sejauh ini, untuk membatasi pengiriman.

Ketika pasar biji-bijian lainnya mengalami penurunan harga, harga beras malah naik ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir pada tahun 2023. Harga beras di beberapa pusat ekspor Asia naik antara 40% hingga 45%.

Panen gandum berikutnya di India juga terancam oleh kurangnya kelembapan, yang dapat memaksa konsumen gandum terbesar kedua di dunia itu mencari impor untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Reuters menyebutkan, persediaan gandum dalam negeri di gudang-gudang pemerintah telah turun ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir.

Pada April mendatang, para petani di Australia, eksportir gandum nomor dua di dunia, boleh jadi harus menanam gandum di tanah kering. Sebelumnya, cuaca panas yang hebat selama berbulan-bulan telah membatasi hasil panen tahun ini dan mengakhiri tiga kali rekor panen.

Kondisi ini kemungkinan akan mendorong para pembeli, termasuk China dan Indonesia, untuk mencari volume gandum yang lebih besar dari para eksportir lain di Amerika Utara, Eropa, dan wilayah Laut Hitam.

"Situasi pasokan (gandum) pada tahun panen 2023/24 saat ini kemungkinan akan memburuk dibandingkan dengan musim lalu. Ini karena ekspor dari negara-negara produsen penting kemungkinan akan jauh lebih rendah," tulis Commerzbank dalam catatannya yang dikutip Reuters, Kamis 28 Desember 2023.

Sisi baiknya, pasokan biji-bijian, produksi jagung, gandum, dan kedelai di Amerika Selatan diperkirakan akan membaik pada tahun 2024, meskipun cuaca yang tidak menentu di Brasil menimbulkan keraguan.

Di Argentina, curah hujan yang melimpah di daerah pusat pertanian kemungkinan besar akan meningkatkan produksi kedelai, jagung, dan gandum. Argentina adalah salah satu negara pengekspor biji-bijian terbesar di dunia pada saat ini.

Menurut bursa biji-bijian Rosario (BCR) Argentina, 95% jagung yang ditanam lebih awal dan 75% kedelai dalam kondisi "baik hingga sangat baik", berkat hujan yang turun sejak akhir Oktober di seluruh wilayah Pampas di negara tersebut.

Brasil diperkirakan akan mencapai rekor produksi pertanian pada tahun 2024. Akan tetapi perkiraan produksi kedelai dan jagung di negara tersebut telah berkurang dalam beberapa minggu terakhir karena cuaca kering.

Produksi minyak kelapa sawit global juga kemungkinan besar akan turun tahun depan akibat cuaca kering El Nino. Penurunan produksi akan mendorong naik harga minyak goreng yang sudah turun lebih dari 10% di tahun 2023. Penurunan produksi ini terjadi di tengah ekspektasi permintaan yang lebih tinggi untuk pembuatan biodiesel dan minyak goreng berbasis minyak sawit.

"Kami melihat lebih banyak risiko kenaikan harga daripada penurunan," ujar CoBank, pemberi pinjaman terkemuka untuk sektor pertanian AS.

Tags : Padi , El Nino , Bahan Pokok ,

Berita Terkait