Surplus Perdagangan RI Berlanjut di Februari

| Jum'at, 15/03/2024 10:18 WIB
Surplus Perdagangan RI Berlanjut di Februari Kapal Ekspor LNG (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) kembali mencatat surplus perdagangan Indonesia periode Februari 2024 sebesar USD870 juta. Untuk surplus perdagangan secara kumulatif (Januari - Februari 2024) mencapai USD2,87 miliar.

Plt Kepala BPS,  Amalia Adininggar Widyasanti  mengatakan surplus perdagangan nasional ini secara beruntun terjadi selama 46 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Surplus perdagangan pada Februari 2024 ini turun sebesar 1,13 persen jika dibandingkan dengan periode Januari 2024 sebesar USD2,02 miliar. Surplus ini juga turun 4,54 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar USD5,40 miliar.

"Yang perlu menjadi catatan adalah surplus perdagangan pada Februari 2024 ini relatif lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024.

Lebih rinci, untuk nilai ekspor pada Februari 2024 sebesar USD19,31 miliar atau turun 5,79 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya, Januari 2024 (month to month/ mtom) sebesar USD20,49 miliar. 

Sementara jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2023  (year on year/ yoy) nilai ekspor turun sebesar 9,45 persen dari sebelumnya USD21,32miliar.

"Total nilai ekspor mengalami penurunan baik secara bulanan atau secara tahunan. Penurunan (ekspor) ini terjadi di sektor migas ataupun non migas," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/3)

Untuk kinerja ekspor secara kumulatif pada Januari - Februari 2024 mencapai USD39,80 miliar atau turun 8,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar USD43,650 miliar. 

"Penurunan ini didorong oleh penurunan ekspor migas dan non migas. Ekspor non migas mencapai USD37,19 miliar atau turun 9,24 persen (dari USD40,97 miliar). Sedangkan ekspor migas mencapai USD2,61 miliar atau turun 2,24 persen (dari USD2,67 miliar). 

Selanjutnya untuk kinerja impor pada periode Februari 2024 sebesar USD18,44 miliar atau turun 0,29 persen mtom dari sebelumnya USD18,49 miliar. Sedangkan secara tahunan (yoy) nilai impor justru naik 15,84 persen dari semula USD15,92 miliar. 

"Secara tahunan nilai impor Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan impor Februari 2023. Nilai impor migas naik 23,82 persen sementara impor non migas naik 14,42 persen," lanjut Amalia.

Secara kumulatif, kinerja impor sebesar USD36,93 miliar atau terjadi kenaikan sebesar 7,49 persen yoy dari semula USD34,36 miliar. Total impor kelompok bahan baku atau penolong mencapai USD26,77 miliar atau naik 4,23 persen (yoy) dari sebelumnya USD25,68 miliar.

Tags : Neraca , Ekspor , Surplus

Berita Terkait