Dirut Bulog Laporkan Serapan Gabah Capai 1,05 Juta Ton

RADARBANGSA.COM - Direktur Utama (Dirut) Bulog menyampaikan, jumlah serapan gabah Bulog mencapai 1.050.000 ton atau 535.000 ton setara beras. diungkapkannya, fluktuatif jumlah pedagang gabah/beras disebabkan karena kondisi musim tanam padi (MT).
"Saya sampaikan total pengadaan Bulog per tanggal 19 (Mei) itu sudah mencapai 535.000 ton setara beras atau kurang lebih 1,050.000 ton setara gabah," ujar Bayu dilansir dari okezone, Senin, 20 Mei 2024.
Lebih lanjut dijelaskannya, capaian tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 dan lebih sedikit dari 2023 lalu. "Kondisi ini tentu menjadi perhatian kita semua karena sebagaimana kita ketahui MT1 itu adalah musim panen terbesar, jadi untuk MT2 biasanya kita mendapatkan jauh lebih kecil daripada MT1," paparnya.
MT biasanya dapat dilakukan hingga periode waktu ke 3, yakni MT1 atau musim hujan, MT2 atau musim gadu dan MT3 atau musim kering. Karena itu, MT berkaitan dengan pola tanam.
Di mana, sebagian besar petani hanya dapat melakukan penanaman hingga pada MT2 saja, hal ini disebabkan keberadaan iklim dan kondisi ladang yang bergantung dengan curah hujan.
Senada, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi meminta agar Bulog memperkuat serapan gabah di tingkat petani, permintaan ini sejalan dengan masa panen raya yang masih berlangsung termasuk di Karawang. Menurutnya, serapan gabah sekaligus menjaga harga beras di petani agar tak anjlok.
"Di masa panen raya seperti ini, Bulog agar terus memperkuat perannya sebagai offtaker hasil panen petani. Kita jaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh. Tidak ada alasan Bulog tidak serap karena kita punya dryer, keringkan lalu simpan dalam bentuk GKG (Gabah Kering Giling)," tuturnya.
Untuk mengoptimalkan serapan gabah, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas harga pembelian pemerintah (HPP) yang memungkinkan Bulog menyerap gabah dan menjaga harga di tingkat petani.
Kebijakan fleksibilitas ini sejak awal April hingga 30 Juni 2024 ditujukan untuk mendorong peningkatan serapan Bulog pada periode panen raya.
Adapun, kebijakan fleksibilitas HPP gabah atau beras yang diterapkan diantaranya, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp6.000 per Kilogram (Kg), Gabah Kering Giling (GKG) Rp 7.400 per kg.
Sementara HPP beras dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen Rp 11.000 per kg. Ini berlaku sampai akhir Juni mendatang.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gubernur Iqbal Beri Diskon Pajak Kendaraan Bermotor Di NTB Sesuai Tingkat Kepatuhan
-
Komisi II DPR Nilai Putusan MK Soal Pemilu Dipisah Kontradiktif
-
Panji Bangsa Didik 1.309 Kader Lewat Dikbar Serentak di 8 Daerah
-
Top! Janice Tjen Sabet Gelar Tunggal dan Ganda di ITF W35 Taipei
-
Selat Hormuz Ditutup Iran, Menlu RI: Potensi Ganggu Suplai Minyak ke Indonesia