Presiden Jokowi Sebut Tantangan Hilirisasi Hadapi Risiko Politik dan Intervensi

RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, intervensi dari negara maju hingga risiko politik menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia dalam proses mewujudkan hilirisasi sumber daya alam.
Presiden Jokowi saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024 mengatakan bahwa dalam kondisi dunia yang normal, negara-negara maju pasti akan menghalangi upaya tersebut.
"Pada posisi normal, kita tidak mungkin melakukan hilirisasi. Pasti akan dicegat oleh negara-negara maju," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menceritakan pengalamannya saat mengambil alih Freeport di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, di mana banyak yang mengingatkannya tentang potensi risiko politik.
"Bahkan waktu akan mengambil Freeport saja, banyak yang membisik kepada saya, Pak, hati-hati, Papua bisa lepas. Pak, hati-hati, Bapak bisa digulingkan. Pak, hati-hati. Jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang," tukasnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Freeport telah beroperasi selama 55 tahun tanpa membangun smelter, meskipun sumber daya yang dihasilkan, seperti tembaga dan emas, sangat berharga nilainya.
"Karena yang di sana itu bukan hanya tembaga, ada barang yang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," tukasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gus Imin: Alumni Ponpes Ujung Tombak Perjuangan Aswaja, NU dan Islam
-
PBSI Umumkan Skuad Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia 2025
-
Dukung MBG, Pemprov Banten Mulai Bangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
-
Sekda Tangerang Ungkap Lingkungan Sehat Tingkatkan Mutu Pendidikan
-
Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Kekuatan Pertahanan Jaga Keamanan NKRI