Kepala Bapanas Sebut Swasembada Pangan Dimulai dari Komoditas Beras

RADARBANGSA.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa swasembada pangan nasional dimulai dari komoditas beras. Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk mendorong agar target tersebut bisa tercapai.
"Untuk swasembada pangan, ini bukan lagi pilihan tapi keharusan bagi kita semua, dimulai dari swasembada beras," kata Arief dilansir dari antaranews, Rabu, 18 Juni 2025.
Presiden Prabowo, terangnya, menegaskan bahwa kemandirian dan kedaulatan pangan merupakan fondasi utama dalam membangun ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, saat ini Indonesia menunjukkan tren positif swasembada pangan. Hal ini ditunjukkan pada produksi dan stok beras yang baik.
Dalam data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Juli 2025, memperkirakan akan terjadi surplus produksi beras sebanyak 2,8 juta ton.
Sementara itu, Perum Bulog telah menyerap sekitar 2,5 juta ton setara beras dari dalam negeri sepanjang Januari hingga pertengahan Juni, ditambah dengan transfer stok dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,7 hingga 1,8 juta ton.
"Ketersediaan beras nasional berada dalam kondisi yang sangat aman," ujar Arief.
Namun, Arief mengingatkan tantangan masih menanti di semester kedua tahun ini, yang mana ketersediaan air harus dipastikan sebagai elemen krusial dalam proses produksi.
Arief menyebut kunci sukses ada di semester dua dengan prioritas pembangunan irigasi dan kesiapan lahan, air, benih, pupuk, serta alsintan demi mendukung langkah bersama menuju swasembada pangan nasional.
"Tentunya, kami mendukung penuh Kementerian Pertanian dan Kementerian PU dalam gerak bersama swasembada pangan," tuturnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Ketinggian Abu Capai 700 Meter
-
Pemprov NTB Gandeng Unesa dan ITS Jadi Mitra Strategis Bangun Pemerintahan Kolaboratif
-
Aktor Laga Tom Cruise Masuk Salah Satu Penerima Oscar Kehormatan
-
Abdul Wahid Terbang Ke Inggris, Bicara Investasi Lingkungan di Forum UNEP
-
Politisi PKB Apresiasi Kejagung Usai Sita Rp11,8 Triliun dari Kasus CPO Wilmar Group