Pertumbuhan Ekonomi Jatim 3,09 Persen, Tertinggi se-Pulau Jawa

| Kamis, 07/08/2025 16:30 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Jatim 3,09 Persen, Tertinggi se-Pulau Jawa Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur. (Foto: ig @khofifah.ip)

RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur pada kuartal II 2025 mencapai 3,09 persen, menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. 

Posisi kedua ditempati Jawa Barat dengan 2,33 persen, disusul Jawa Tengah 1,87 persen, dan DKI Jakarta 1,60 persen.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja serius dan konsisten Pemprov Jatim dalam mengakselerasi kegiatan ekonomi di masyarakat. 

Struktur utama ekonomi Jawa Timur ditopang oleh tiga sektor dominan, yakni industri 31,25 persen, perdagangan 18,44 persen, dan pertanian 10,87 persen.

Menurut Khofifah, Jatim merupakan penyumbang terbesar kedua perekonomian Pulau Jawa sebesar 25,36 persen, sekaligus penyumbang terbesar kedua perekonomian nasional dengan kontribusi 14,44 persen.

“Alhamdulillah, di kuartal kedua ini pertumbuhan ekonomi Jatim tertinggi se-Jawa dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Kita perlu syukuri capaian ini,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (6/8/2025).

Berdasarkan PDRB menurut lapangan usaha, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi secara q-to-q sebesar 16,53 persen, didorong panen tebu dan puncak musim tangkap ikan laut. 

Capaian ini memperkuat posisi strategis Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional sekaligus mendukung kedaulatan pangan.

Selain sektor pertanian, pertumbuhan ekonomi Jatim juga terdorong oleh momen pelaksanaan ibadah haji, libur Hari Raya Keagamaan, libur sekolah, meningkatnya ekspor berbagai komoditas, serta bertambahnya jumlah wisatawan mancanegara.

PDRB menurut pengeluaran menunjukkan pertumbuhan tertinggi berasal dari konsumsi pemerintah sebesar 16,42 persen. 

Kenaikan ini dipicu pencairan gaji ke-13 dan tunjangan hari raya pada April oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Khofifah menambahkan, inflasi di Jawa Timur sejauh ini masih terkendali, meski tetap perlu diantisipasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. 

Ia juga menegaskan, capaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh pihak dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah.

“Ini bukan hanya kerja keras Pemprov Jatim, tapi juga banyak pihak yang menjaga Jawa Timur tetap tumbuh dan kondusif. Mari kita terus jaga kondusifitas ini,” pungkasnya.

Tags : Jawa Timur , Pertumbuhan Ekonomi , BPS , Khofifah