Belum Usai, Kini Giliran Profesor Korea Layangkan Protes ke Drama Snowdrop

RADARBANGSA.COM - Lebih dari 30 (tiga puluh) profesor besar dan sarjana Studi Korea mengajukan petisi resmi kepada presiden Disney Plus Asia-Pasifik mengenai penayangan drama Snowdrop.
Kelompok akademisi ini menyuarakan keprihatinan mereka terhadap distorsi sejarah dalam drama yang ditayangkan oleh stasiun Televisi JTBC itu.
Beberapa profesor yang tergabung dalam aksi penolakan penayangan Drama Snowdrop ini berasal dari Ewha Womans University, Busan National University, The George Washington University, dan banyak lagi.
Dari mereka juga ada yang merupakan kandidat Ph.D dari Princeton University, Harvard University, University of Toronto, dan lain – lain.
Berikut bunyi awalan dari petisi itu.
"Kami tidak menulis untuk meminta Anda menghentikan streaming pertunjukan. Sebaliknya, kami menulis untuk meminta perusahaan Anda mencari ahli agar bisa memeriksa dengan cermat referensi sejarah yang dibuat dalam pertunjukan (Drama Snowdrop),”
“Kami juga meminta anda untuk mempertimbangkan referensi sejarah tersebut,”
“Kami membuat permintaan ini karena kami tidak percaya bahwa Platform Global seperti Disney Plus tidak menyadari konteks sejarah dan sosial-politik. Disnet Plus harus membuat keputusan yang tepat ketika menyiarkan suatu drama khususnya jika hal itu banyak kaitannya dengan sejarah korea,"
Dibawah ini adalah tautan lengkap petisi yang diajukan dalam Bahasa Inggris,
https://docs.google.com/document/d/e/2PACX-1vST2pd9klWR_w0iXy9lQyEOUBqAQyrMhpMY4vF_lJxAtmoQLKIM6xs4keFnh1vsuBHBz7JOIhUyOnk3/pub
Saat ini, `Snowdrop` JTBC tersedia melalui Disney Plus untuk pengguna di kawasan Asia-Pasifik.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Bayern Munchen ke Perempatfinal Piala Dunia Antarklub, Kane Tak Sabar Jumpa PSG
-
Jaga Stabilitas Harga, Gubri Resmikan Kios Pangan Kebangsaan di Bengkalis
-
Barongsai Kota Kediri Raih Juara Umum di Porprov Jatim 2025
-
Badan Karantina Pastikan Impor 1.600 Sapi Perah ke Jatim Aman dari Penyakit Bahaya
-
Tradisi Keboan Aliyan Banyuwangi Kembali Digelar, Warga Kerasukan Layaknya Kerbau