Bismillah Menghilangkan Kesunnahan Doa Iftitah 

| Rabu, 10/02/2021 10:43 WIB
Bismillah Menghilangkan Kesunnahan Doa Iftitah  perempuan salat (bincang syariah)

RADARBANGSA.COM - Setiap orang Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sesempurna mungkin. Tidak hanya mengerjakan kewajiban syarat sah salat namun juga mengerjakan sunnah salat. Salah satu sunnah dalam salat adalah doa iftitah.

Doa iftitah hukumnya sunnah dilakukan setelah takbiratul ihram dan sebelum mengucapkan ta’awudz. Berikut ini lafal doa iftitah yang populer, khususnya di masyarakat NU :

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allahu Akbar Kabira walhamdu lillahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashilan. Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifan musliman wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin. La syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.

Artinya : Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.

Mengutip NU Online, hendaknya seseorang setelah takbiratul ihram langsung membaca doa iftitah. Sebab, jika sebelum membaca doa iftitah, ia membaca bacaan-bacaan yang lain semisal ta’awudz, bismillah atau yang lainnya, baik sengaja ataupun lupa, maka kesunnahan membaca doa iftitah menjadi hilang sia-sia. Syekh an-Nawawi berkata:

ويفوت دعاء الافتتاح بالشروع فيما بعده عمداً أو سهواً

“Kesunnahan doa iftitah menjadi hilang sebab membaca perkara-perkara setelahnya (seperti ta’awudz dan basmalah).” (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62)

Ibn Hajar al-Haitami berkata:

(وَيَفُوْتُ) دُعَاءُ اْلاِفْتِتَاحِ (بِالتَّعَوُّذِ) فَلاَ يُنْدَبُ لَهُ الْعَوْدُ إِلَيْهِ لِفَوَاتِ مَحَلِّهِ (وَ) يَفُوْتُ (بِجُلُوْسِ الْمَسْبُوْقِ مَعَ اْلإِمَامِ) كَذَلِكَ، فَلَوْ سَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ لَمْ يَفُتْ، وَ(لاَ) يَفُوْتُ (بِتَأْمِيْنِهِ مَعَهُ) أَيْ مَعَ إِمَامِهِ ِلأَنَّهُ يَسِيْرٌ.

Dan do’a iftitah itu hilang(berlalu) dengan bacaan ta’awudz, maka tidak disunnahkan bagi orang yang salat kembali membaca doa iftitah karena telah berlalu tempatnya. Dan hilang pula doa iftitah dengan duduknya makmum masbuq (ketinggalan) dengan bersama dengan duduknya Imam, kalau imam itu salam sebelum makmum masbuq duduk maka ia dapat membaca doa iftitah. Dan doa iftitah tidak berlalu waktunya dengan bacaan amin makmum bersamaan dengan imamnya karena itu hanya sedikit. [Syarh al-Minhaj al-Qowim hal 246]

Ketika seseorang salat setelah melaksanakan takbiratul ihram membaca bismillah maka kesunnahan membaca doa iftitah menjadi hilang. Baiknya untuk melanjutkan membaca al-fatihah sebagai rukun syarat salat.

Tags : doa , iftitah , salat

Berita Terkait