Keutamaan Berpuasa di Bulan Syawal

| Rabu, 19/05/2021 15:35 WIB
Keutamaan Berpuasa di Bulan Syawal Puasa Syawal

RADARBANGSA.COM - Setelah melaksanakan lebaran bersama keluarga pada 1 Syawal, esok harinya umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa Syawal selama enam hari. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan, kemudian menyambungnya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa selama satu tahun.” (HR Muslim)

Mengutip nu online, puasa Syawal disunahkan bagi orang yang tidak memiliki tanggungan mengada puasa Ramadan. Bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadan karena uzur, maka status hukum berubah menjadi makruh. Namun, bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadan karena kesengajaan, status hukum berpuasa Syawal menjadi haram. Sehingga sebaiknya, untuk menunaikan terlebih dahulu puasa wajib, kemudian puasa sunah Syawal.

Bagi orang yang melaksanakan kada puasa wajib Ramadan pada bulan Syawal juga akan mendapatkan keutamaan tersendiri. Begitu utamanya melaksanakan puasa pada bulan Syawal, bahkan beberapa ulama berpendapat, jika tidak sempat menunaikan puasa sunnah Syawal di bulan Syawal karena halangan tertentu, seseorang boleh mengada puasa enam hari puasa Syawal pada enam hari di bulan lain (Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, I: 654).  

Ketentuan waktu pelaksanaan puasa Syawal lebih utama dilaksanakan di enam hari berturut-turut tepat satu hari setelah melaksanakan hari raya Idul Fitri, yaitu tanggal 2-7 Syawal.

Tetapi bagi orang Islam yang melaksanakan puasa Syawal selain hari itu tetap mendapatkan keutamaan bahkan bila tidak berurutan, keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib satu tahun penuh. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامٌ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سَتَّةِ أيَّامِ بَعْدَهُ بِشَهْرَيْنِ فَذلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ

Artinya, “Puasa Ramadan (pahalanya) seperti puasa 10 bulan, dan berpuasa enam hari setelahnya (Syawal) pahalanya seperti puasa dua bulan, maka jumlahnya menjadi satu tahun.” (Syekh Jalaluddin as-Suyuthi, al-Jamius Shagir, juz 2, h. 189)

Sehingga berpuasa sunah pada bulan Syawal  dibolehkan secara bebas untuk menentukan tanggal puasa, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, asalkan tetap berada di bulan Syawal.

Niat Puasa Syawal

Terkait pelaksanaan niat puasa Syawal sama seperti puasa sunah lainnya, tidak harus dilakukan pada malam hari atau sebelum terbit fajar. Bagi mereka yang ingin melaksanakan puasa sunah Syawal, tetapi belum berniat pada malam harinya. Diperbolehkan bagi mereka untuk berniat setelah ia berkehendak puasa saat itu juga.

Niat puasa sunah Syawal sebenarnya cukup di ucapkan di dalam hati, tanpa mengucapkan niat secara lisan, puasa sudah sah. Namun beberapa ulama menganjurkan untuk melafalkan puasa sunah Syawal sebagai berikut:

Berniat pada malam hari:  

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ (Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala).

Berniat pada siang hari:  

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ (Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala).

Tags : Puasa , Syawal

Berita Terkait